“Ku tak sanggup lagi, mulai kini semua terserah,” – Glenn Fredly, Terserah
Pinterpolitik.com
Akhirnya, yang ditunggu-tunggu tiba juga. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto resmi mengeluarkan sikap politiknya terkait berbagai isu terkini, terutama tentang kondisi pasca Pilpres 2019 dan jelang pembentukan pemerintahan baru.
Jadi, ada tiga sikap Prabowo yang kemudian diamini oleh kader-kadernya di Gerindra. Pertama, Prabowo sudah menyerahkan konsepsi terkait dorongan besar ekonomi Indonesia kepada Pak Jokowi.
Kedua, dari konsepsi tersebut, Prabowo mempersilakan Jokowi jika ingin menggunakan konsep yang ditawarkan dalam pemerintahannya selama lima tahun ke depan. Kalau tidak, mereka katanya akan tetap bekerja sama untuk kepentingan NKRI.
Ketiga, Prabowo memutuskan untuk tetap menjaga kerukunan kehidupan berbangsa dan bernegara bersilaturahim serta berkomunikasi untuk musyawarah mufakat bagi kepentingan bangsa dan negara.
Diterima atau tidak, bagi kami yang terpenting kami telah membuktikan dengan konsep tersebut, bahwa kami serius ingin membangun bangsa ini menjadi bangsa yang adil dan makmur. Bahwa bukan kursi atau jabatan yang kami kejar, tanpa adanya gagasan dan konsep yang nyata. https://t.co/CFBktGe0P5
— Partai Gerindra (@Gerindra) October 16, 2019
Eh, sebentar kalau melihat tiga sikap ini, apakah sudah sesuai dengan yang ditunggu-tunggu banyak orang? Kok, sepertinya tidak ada pernyataan sikap yang jelas apakah akan bergabung dengan koalisi Pak Jokowi atau tetap jadi oposisi?
Nah, kalau kata juru bicaranya Pak Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, Gerindra akan menyerahkan sepenuhnya kepada Pak Jokowi apakah akan menggunakan kader mereka atau tidak di pemerintahan nanti. Yang penting buat partai itu, mereka sudah memberikan konsep ekonomi kepada Pak Jokowi.
Intinya kira-kira, Partai Gerindra ini sekarang sikap politiknya terkait kabinet nanti adalah terserah Pak Jokowi. Loh kok jadi terserah Pak Jokowi?
Wah, ini ya, kata-kata terserah itu kalau dalam hubungan asmara itu suka jadi jebakan. Kalau sedang pacaran, seseorang umumnya bertanya kepada pasangannya seperti ini, “kamu mau makan apa?” Nah, jawaban yang lazim diucapkan oleh pasangannya ini adalah “terserah”.
Jawaban seperti ini umumnya jadi hal yang membingungkan buat penanya, karena nanti kalau diberikan usulan makanan, pasti ditolak, padahal sebelum sudah bilang terserah. Hmmm.
Gerindra bilang terserah Pak Jokowi, beneran terserah gak ya? Share on XNah, Gerindra ini mungkin lagi bersikap seperti ini nih. Mungkin saja Pak Jokowi itu sudah mengajak untuk bergabung, tapi jawabannya masih terserah. Eh nanti kalau sudah diberikan tawaran menteri tertentu oleh Pak Jokowi malah menolak, padahal awalnya terserah.
Padahal kan ya, Gerindra ini kan tinggal bilang aja gitu lho, mau bergabung atau tidak dan mau menteri apa. Kan kalau begini masyarakat gak penasaran gitu loh.
Lagian ya, jawaban terserah ini bisa mencapai level tertinggi kalau level hubungannya juga naik. Kalau lagi pacaran nih ya, mungkin jawaban si pacar kalau ditanya mau makan apa masih terserah. Nah, kalau sudah menikah bukan lagi terserah, tapi sudah mengatur makan apa dan di mana.
Gerindra jangan sampai seperti itu ya, sekarang aja jawabannya terserah Pak Jokowi, nanti pas udah “kawin” dan masuk kabinet malah mengatur-atur. Kita tunggu aja nih terserahnya Gerindra ini akan jadi apa. (H33)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.