“Kebenaran suatu hal tidaklah ditentukan oleh berapa banyaknya orang yang mempercayainya.” ~ Ahmad Dahlan
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]ebagian publik menuding gerakan#2019GantiPresiden bertujuan untuk melakukan makar terhadap pemerintahan Jokowi. Betul apa betul gengs?
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, sesuai dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pasal 107, tindakan makar sesungguhnya bukanlah hanya dengan menyampaikan pendapat loh. Duh jadi ketahuan kan siapa yang asbun alias asal bunyi. Ckckck.
Dalam pasal itu, artian makar itu menggunakan kekerasan. Jadi menurut kalian apakah gerakan tagar #2019GantiPresiden itu salah satu usaha makar? Atau gerakan tagar ini hanya “usaha tak sampai”? Wkwkwk, kayak judul lagu “kasih tak sampai”.
Dasco bilang gerakan tagar yang diinisiasi oleh Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera itu bukanlah bagian dari kampanye. Hal itu sebagaimana ditegaskan pula oleh para penyelenggara Pemilu seperti KPU dan Bawaslu gengs.
Hmmm, menurut kalian apa KPU dapat mahar dari PKS sampai bilang usaha tagar ini bukan sebagai pelanggaran Pemilu? Weleh-weleh. Share on XUppss, enggak mungkin lah gengs, masa sih KPU apalagi Bawaslu sampai dapat mahar segala. Memangnya KPU dan Bawaslu setara sama para politisi kacangan apa gengs? Ahahaha, nih buktinya Bawaslu punya bukti kalau itu bukan kampanye.
Salah satu bukti Bawaslu terdapat dalam pasal 1 ayat 35, bahwa jenis pelanggaran kampanye harus ada visi, misi, program, dan citra diri. Jadi jelas dong gengs kalau gerakan tagar itu bukanlah gerakan makar dan melanggar hukum.
Di luar itu, Dasco juga menegaskan #2019GantiPresiden tidak pula melanggar UU ITE, terutama menyangkut ujaran kebencian. Karena ini terbukti suatu gerakan yang halal dilakuan, Dasco pun menantang kubu sebelah untuk membuat gerakan yang mampu menyaingi popularitas #2019GantiPresiden gengs. Dag dig dug enggak sih gengs bacanya?
Kalau eyke nih gengs dapat tantangan kayak gini gemetaran langsung. Eh, btw Jokowi dan koalisi merasakan hal yang sama enggak ya kayak eyke?
Intinya nih gengs, apa kalian yakin kalau gerakan ini akan langgeng sampai di Pilpres 2019 nanti? Terus gimana kalau seandainya Jokowi itu terpilih lagi di Pilpres 2019? Apa gerakan ini masih ada? Hmmm, kalau masih ada, semoga jangan rusuh kayak suporter bola yang lagi kerasukan miras ya gengs. Ckckck. (G35)