Site icon PinterPolitik.com

Gatot dan Pengamanan Pemilu Rasa Perang?

Gatot dan Pengamanan Pemilu Rasa Perang?

TNI dan Polri Bahas pengamanan Pemilu (foto : Merdeka)

Sumber keamanan seharusnya hukum dan akal sehat. Keamanan yang berdasarkan senjata dan kekuasaan adalah bentuk penindasan”. – W.S. Rendra


Pinterpolitik.com

Jagat dunia maya dan dunia nyata saat ini sedang ramai ya cuy. Kita sebagai milenial zoon politicon alias makhluk sosial kalau kata Aristoteles, pasti tau penyebabnya. Hehehe

Bener banget, karena sebentar lagi kita akan menemui tanggal 22 Mei 2019. Kebahagiaan kita ini seperti dalam serial Game of Thrones ketika negara utara sedang semangat berperang, lalu mengucapkan slogan andalannya: winter is coming. Kayak mendapat semangat baru gitu. Hehehe.

Nah, untuk menjaga stabilitas sosial politik dan keamanan pada hari itu, Polri tidak tanggung-tanggung akan mengerahkan sebanyak 32 ribu personel loh. Share on X

Pasalnya pada hari itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan siapa paslon yang memenangkan Pilpres kali ini.

Nah, untuk menjaga stabilitas sosial politik dan keamanan pada hari itu, Polri tidak tanggung-tanggung akan mengerahkan sebanyak 32 ribu personel loh. Wah, banyak banget ya. Tapi ada juga orang yang mengatakan bahwa jumlah tersebut normal bahkan kurang loh. Waduduh, kok seperti mau perang aja ya.

Dengan munculnya isu akan adanya people power dan serangan terorisme, hal tersebut menjadi lumrah ya gengs. Nah, yang menjadi pertanyaan menarik, kira-kira gimana ya proses pengamanan besok akan berlangsung? Selain itu apa saja ya persenjataan yang akan dikeluarkan oleh Polri?

Mengingat di Provinsi Jawa Timur ketika proses pengamanan rekapitulasi suara beberapa waktu lalu saja, kepolisian sampai menurunkan tim lengkap. Mulai dari Gegana, tim anti teror, tim penjinak bom, hingga sniper cuy. Di daerah aja gitu, apalagi ini yang levelnya nasional. Hehehe.

Dulu, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo pernah mengatakan bahwa Polri mempunyai senjata penghancur tank loh, bahkan karena kepemilikan senjata tersebut hubungan antara TNI dan Polri jadi sempat memanas.

Lha iya, masa mengamankan rakyat sampai butuh penghancur tank baja? Kecuali yang dilawan itu levelnya Dominic Toretto dan Hobs dalam film Fast and Furious. Kalau itu mah butuh peralatan lengkap cuy. Kapal selam juga perlu kayaknya. Hehehe.

Tidak hanya itu gengs senjata Polri yang menakjubkan itu bisa membuat TNI kaget. Bahkan Polri disebut mempunyai senjata Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) yang amunisinya didatangkan langsung dari Belgia.

Karena kepemilikan senjata ini, pihak TNI langsung memberikan kritik. Menurut mereka senjata dengan spesifikasi tersebut lebih tepat kalau dimiliki oleh TNI, bukannya Polri atau Brimob yang tugasnya untuk pengamanan masyarakat sipil.

Nah, kira-kira senjata tersebut nantinya akan digunakan gak ya oleh mereka dalam proses pengamanan Pemilu besok? Kalau sampai digunakan, menjadi sedikit aneh ya. Karena pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah emang ada masyarakat sipil yang ikut demonstrasi akan menggunakan tank? Atau jangan-jangan itu nanti digunakan untuk balik badan “menyerang” TNI? Kan dulu hubungan antara dua instansi ini sempat panas banget tuh. Hehehe. Itu kata rumput-rumput yang bergoyang loh ya. (F46)

Exit mobile version