“Boleh saya bicara dulu?” – Ganjar Pranowo
PinterPolitik.com
Menghadapi polemik serangkaian RUU mencurigakan, mahasiswa dari berbagai universitas di Semarang bergabung ke dalam Aliansi Semarang Raya.
Aliansi Semarang Raya menuntut untuk dipertemukan dengan anggota DPRD Jawa Tengah dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ketika tuntutan ini tidak terpenuhi, aliansi pun memanjat pagar gedung DPRD dan merubuhkannya. Kekacauan pun dimulai.
Tapi bedanya dengan di Jakarta, aparat kepolisian Polrestabes Semarang dan anggota Brimob Jawa Tengah tidak menempuh cara represif dalam menangani insiden ini. Untung ya, anak STM Semarang gak perlu turun.
Dan bedanya dengan Bambang Soesatyo, Ganjar Pranowo punya cara yang lebih bijak menghadapi kerumunan Aliansi Semarang Raya.
Ketika tau keadaan dapat tereskalasi lebih jauh secara negatif, dia pun naik ke podium dan melakukan orasi. Pada orasinya, Ganjar menyatakan bahwa dia siap untuk menampung aspirasi mahasiswa, walaupun pagar telah dirobohkan.
Lihai ya pak. Ada sentilannya sehabis menekankan tanggung jawab. Memanfaatkan efek tindakan anarkis untuk meroket.
Ganjar pun menyatakan, bahwa demo di Semarang kali ini punya sisi dialogis. Ganjar memberi tempat bagi aliansi untuk menyerukan tuntutan agar ditandatangani oleh Ganjar sendiri kemudian diteruskan ke Senayan.
Tuntutan Aliansi Semarang Raya terdiri dari tujuh poin. Pencabutan draft RKUHP, RUU Pemasyarakatan, RUU Pertanahan dan RUU Ketenagakerjaan. Kemudian segera mengesahkan RUU PKS, RUU Perlindungan PRT dan RUU Masyarakat Adat.
Kemudian ada tuntutan mengeluarkan Perppu untuk mencabut UU KPK dan UU Sumber Daya Air. Pemberian sanksi tegas pada korporasi penyebab karhutla. Menuntut Polri melepaskan aktivis HAM Papua dan menghentikan segala intimidasi.
Pemberian layanan kesehatan yang layak (BPJS), serta reformasi dalam pendidikan dan perekrutan ASN juga masuk ke dalam daftar tuntutan. Tuntutan ini pun ditandatangani oleh Ganjar. Nrimo yo pak.
Tidak berhenti sampai situ, Ganjar pun mengajak aliansi untuk datang esok hari dengan tujuan memperbaiki taman dan pintu gerbang yang rusak. Ajakan manis dari seorang politisi. Tapi ya gak pa pa lah, mahasiswa juga kan yang ngerobohin atas nama demokrasi.
Tapi besoknya Pak Ganjar nih retweet berita bahwa dari seluruh mahasiswa yang menyetujui usulannya buat memperiki taman dan pagar, cuma dua yang datang. Kudos buat sentilannya!
Eh, tapi agaknya Pak Ganjar siap nyapres nih. Sudah lihai bukan dalam berorasi dan mengkritik. Panggung demo kemarin jadi panggung awal kayaknya ya buat beliau buat mengambil perhatian massa. (M52)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.