“Pemimpin suka dan pandai berbohong sudah biasa bagi rakyat. Yang aneh adalah bila tahu pemimpinnya itu jujur dan tulus bekerja untuk bangsa.”
PinterPolitik.com
[dropcap]J[/dropcap]elang Pilpres 2019, Sandiaga Uno selaku cawapresnya Prabowo seringkali menyerukan program OK OCE. Yang diunggulkannya itu adalah solusi ekonomi Indonesia di tahun-tahun yang akan datang! Tetapi apa kalian yakin sama program ini gengs? Wkwkwk.
Kalau menurut Partai Nasdem DKI Jakarta sih program OK OCE mungkin hanya sekedar program tong kosong yang merdu bunyinya gengs. Eh kok bisa? Bisa lah, soalnya Nasdem kan partai pendukungnya Jokowi. Jadi boleh dong bilang gitu. Ahahaha.
Hmmm, pokoknya sih gengs menurut Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Bestari Barus, sebagai program unggulan pemerintahan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, OK OCE itu terkesan terburu-buru dikenalkan pada masyarakat. Buktinya banyak gerai OK OCE Mart yang tutup. Weleh-weleh.
Menurutnya lagi gengs, program unggulan Anies-Sandiaga di Pilkada DKI 2017 itu masih coba-coba. Untuk itu, Bestari menyarankan program gagal tersebut perlu dikaji ulang atau mungkin program itu perlu dibuang ke keranjang yang berisikan uang mahar Rp 500 miliar. Wkwkwk.
Tapi emangnya benar ya gengs, kalau OK OCE itu program yang tidak layak atau gagal untuk masyarakat Indonesia? Share on X Hmmm, kalau menurut eyke sih emang program gagal gengs. Soalnya eyke selaku warga di Jakarta enggak melihat perubahan yang signifikan tuh. Eh tapi enggak tahu ya kalau kalian gimana.
Atau mungkin eyke nilai program itu gagal karena eyke terlalu banyak melamun, jadi enggak ngerti deh ada perubahan apa saja di Jakarta. Eh, sebentar gengs, itu yang suka ngelamun eyke doang ya bukan termasuk Anies yang suka melamun jadi cawapres atau Sandiaga yang suka melamun menang di Pilpres loh! Ehehhehe.
Btw, buat yang belum tahu nih gengs, program OK OCE itu digagas Anies dan Sandiaga untuk menumbuhkan 200 ribu wirausahawan baru di Ibukota. Wah, kalau wirausaha baru sampai 200 ribu orang, yang mau beli siapa ya gengs di OK OCE Mart-nya? Apa mereka jadi pakai sistem barter ya karena enggak ada yang beli soalnya semuapada dagang? Wkwkwkw. Pantesan banyak yang tutup, wong nggak ada yang mau beli.
Tapi gengs, entah gosip atau fakta ya, Bestari bilang program itu ternyata sudah menelan anggaran hingga Rp 98 miliar untuk tahun 2018. Namun, setelah dibedah, isi anggaran program itu banyak untuk persiapan keperluan ruangan. Seperti beli AC dan segala macam yang tidak terkait langsung untuk kemaslahatan masyarakat. Weleh-weleh.
Jangan suudzon dulu nih Partai Nasdem, siapa tahu kan uang sebanyak itu dipakai untuk beli AC karena Jakarta terlalu panas. Apalagi suasana makin panas saat mendengar pemerintah ngelarang gerakan tagar #2019gantipresiden. Uuuu, berasa pengen bobo di depan preon AC gengs karena saking panasnya. Wkwkwk. (G35)