“Rasa sakit hati itu indah. Itu indah, Bung! Pikirkanlah dari sudut yang berbeda!” ~ Tere Liye
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]erebutkan tiga provinsi ‘gemuk’, partai politik berlomba untuk ‘menghalalkan’ segala cara agar memenangkan kontestasi di Pulau Jawa.
Weleeeh weleeeh. Pantas saja muncul koalisi tiga partai, Gerindra, PKS dan PAN sebagai salah satu strategi pengumpulan kekuatan, walau kemunculannya banyak menyakiti beberapa pihak. Masih ingat Kang Demiz?
Untuk Pilgub Jawa Timur, sempat ada angin segar berhembus dari poros Partai Gerindra, PKS dan PAN, katanya akan sangat mudah memenangkan pertarungan. Wedeeww percaya diri sekali.
Namun sayang, strategi tiga partai itu langsung kandas dan hanya berujung kesedihan. Pukpukpuk, weleeeh weleeh. Jangan sedih gitu ah Pak Prabowo, wkwkwk.
Awalnya Yenny Wahid ditawari langsung oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto untuk maju sebagai calon Gubernur Jawa Timur.
Namun, saat pertimbangkan, Yenny akhirnya menolak tawaran Prabowo karena ia tak mendapat restu dari keluarga dan ulama NU.
Hmmm, yah poros tiga partai itu harus kerja keras dong untuk memenangkan suara Jawa Timur. Weleeeeh weleeeh. Gagal total dong wkwkwk.
Kalau Jawa Timur tak bisa dipegang, tentu suara Prabowo kecil dong kalau mau nyapres lagi? weleeeh weleeeh.
Memang Yenny tak bisa coba dirayu lagi? Apa sih alasan lainnya Yenny menolak tawaran Prabowo?
Katanya sih tak mau terkesan menambah keruh pertarungan politik di Jawa Timur, pasalnya dari dua calon Gubernur Jawa Timur, Gus Ipul dan Khofifah juga berasal dari kalangan NU.
Hmmm, iya juga sih, makin pecah aja suara NU di Jawa Timur kalau gitu.
Tapi sebenarnya Gerindra jago ga sih untuk urusan rayu – merayu? Sepertinya sih kurang handal, karena buktinya Yenny pun tak luluh dengan rayuan Gerindra. Weleeeh weleeeh.
Atau apakah mungkin penolakan Yenny Wahid ini merupakan karma yang harus diterima Gerindra, PKS, dan PAN?
Masih ingatkah tiga partai ini pernah menolak, mencabut, dan meninggalkan Deddy Mizwar? Ini karma yang harus diterima Gerindra, PKS dan PAN. Rasakan itu! Weleeeh weleeeh. (Z19)