Site icon PinterPolitik.com

Gagal Garap Kolam Ikan

Gagal Garap Kolam Ikan

Prasetyo Edi Marsudi, Ketua DPRD DKI Jakarta. (Foto: Istimewa)

 “Bukan lautan hanya kolam susu, kail dan jala cukup menghidupimu…”


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]olam ikan DPRD DKI Jakarta menjadi sorotan saat akan dimasukkannya anggaran untuk renovasi dengan jumlah biaya yang cukup fantastis, Rp 620 juta.

Padahal dengan direnovasinya kolam ikan bisa membuat para anggota parlemen Jakarta menjadi adem dan memiliki tempat relaksasi dari penatnya mengurusi ibukota.

Apalagi kolam ikan bukan hanya menjadi sumber kehidupan untuk para ikan – ikan yang berenang di situ, tapi jadi ladang penghidupan untuk para pencari proyek. Hehehehe.

Ayooo proyeknya ayooo.

Tapi kalau maen sama anggota parlemen di Jakarta itu ga asik. Om Prasnya suka baper. Bawa – bawa perasaan. Weleeeh weleeeh.

Om Pras merasa dirinya tak menyuruh siapapun untuk mengusulkan anggaran kolam ikan dan tidak terima karena dianggap ingin memperkaya diri sendiri.

Hmmm, jangan baper Om Pras, selawww aja. Kan walaupun mahal yang penting wakil rakyat bisa nyaman sehingga banyak aturan yang dibuat untuk mengentaskan berbagai persoalan Jakarta.

Ah masa sih wkwk. Apa iyaaaa?

Baper lagi hayoo baperrrr. Ettt dah, ga kelar – kelar bapernya udah gede masih aja perasaannya sensitif. Hatinya pink kali ya hehehe.

Karena ga suka dituding dan dituduh, Om Pras meminta untuk menghapus anggaran kolam ikan. Dan akhirnya, kolam ikan pun tak seperti yang diharapkan alias tidak ada perbaikan apapun.

Karena permintaan penghapusan anggaran Rp 620 juta, harapan adanya kolam ikan dengan air mancur seperti Air Mancur Sri Baduga, Ikan Piranha dan air yang diimpor langsung dari Sungai Nil, pupus sudah. Hehehe.

Namun, muncul kekhawatirannya, karena tidak ada lagi tempat buat ngadem para anggota parlemen Jakarta kalau kolam ikan tidak jadi direnovasi. Hmmmm

Ya sudah lah. Para anggota parlemen Jakarta pada diem di ruangannya aja, atau siapin kunjungan kerja sekaligus berlibur aja sana. Jadi pasti lebih adem kan?

Enak ya dingin, coba kalau siang-siang keliling lihat warga Jakarta, pasti panas – panasan deh hufffttt.

Ini baru namanya wakil rakyat, sesuatu yang enak-enak justru diwakili rakyat, rakyat cuma dapet sengsara aja wkwkwk (Z19)

Exit mobile version