HomeRagamFreeport Ancam Arbitrase, Pemerintah Jangan Takut

Freeport Ancam Arbitrase, Pemerintah Jangan Takut

Kisruh perubahan status PT Freeport Indonesia (PTFI) yang masih belum disepakati kedua belah pihak, kemungkinan ujungnya harus diselesaikan melalui arbitrase Internasional. Bila itu terjadi, pemerintah Indonesia mengaku siap menghadapinya.


pinterpolitik.com

DKI JAKARTA – Guna membahas polemik antara pemerintah dengan PT Freeport Indonesia yang menolak perubahan status kontrak, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan melakukan pertemuan tertutup dengan Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, didampingi Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan Pasaribu dan Wakil Ketua Komisi VII DPR Satya Widhya Yudha di Kompleks DPR MPR Senayan, Senin (20/2).

Pertemuan tersebut, menurut Agus, menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan pemerintah menanggapi ancaman PTFI yang akan membawa persoalan ini melalui Arbitrase Internasional. Arbitrase Internasional adalah pengajuan sengketa Internasional ke arbitrator yang dipilih dan keputusannya tidak terlalu terikat pada hukum, karena intinya untuk mendapatkan kesepakatan semua pihak yang bersengketa.

Sebelumnya, Jonan selaku Menteri ESDM telah menunjukkan ketegasannya dengan mengatakan pemerintah tetap berharap ada upaya negosiasi antara Freeport dan pemerintah Indonesia, sehingga tidak perlu ada langkah arbitrase. Namun Jonan juga menilai kalau arbitrase akan jauh lebih baik dilakukan, daripada menggunakan isu pemecatan karyawan untuk menekan pemerintah.

Wakil Ketua DPR Agus Hermanto meminta pemerintah tak takut menghadapi ancaman Freeport McMoran Inc yang berniat menggugat Pemerintah Indonesia ke arbitrase Internasional. “Memang kita sangat menghormati kerjasama dengan negara manapun, namun kita juga tetap menghormati Undang-undang yang ada,” kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/2).

“Kalau freeport ingin ekspor harus melalui permen (peraturan menteri) yang sudah ada izin khusus itu,” lanjut Agus yang juga yakin kalau Pemerintah Indonesia akan menang jika perkara tersebut di bawa ke arbitrase internasional.

Baca juga :  Zaken Kabinet atau Titan Kabinet?

Hal senada disampaikan oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Ia mengatakan dalam menjalin kemitraan dengan pihak negara lain, pemerintah sudah seharusnya tetap mengacu pada undang-undang. Apalagi Fadli melihat pemerintah selama ini telah memberikan berbagai keringanan kepada Freeport. Misalnya izin membangun smelter di Gresik yang sampai saat ini pun masih belum selesai pembangunannya.

Menurutnya, Pemerintah Indonesia harus berani menghadapi rencana arbitrase Iinternasional yang akan dilakukan Freeport. “Kita ini negara berdaulat, jangan ada keistimewaan. Saya kira ini tantangan buat pemerintah, mau ikut undang-undang atau kepentingan lain,” papar Fadli di Kompleks Parlemen.

Terlepas dari konflik yang membelit Pemerintah Indonesia dengan PTFI ini, dukungan penuh parlemen pada keputusan pemerintah, memperlihatkan kekuatan bersama dan kesatuan dalam mengatasi permasalahan. Andai setiap permasalahan yang dihadapi pemerintah dapat diatasi secara bersama-sama seperti ini, Indonesia pasti akan memiliki pemerintahan kuat dan stabil. (Berbagai sumber/R24)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Menguji “Otot Politik” Andika Perkasa

Pilgub Jawa Tengah 2024 kiranya bukan bagaimana kelihaian politik Andika Perkasa bekerja di debutnya di kontestasi elektoral, melainkan mengenai sebuah hal yang juga lebih besar dari sekadar pembuktian PDIP untuk mempertahankan kehormatan mereka di kandang sendiri.

Menyoal Kabinet Panoptikon ala Prabowo

Pemerintahan Prabowo disebut memiliki kabinet yang terlalu besar. Namun, Prabowo bisa jadi memiliki kunci kendali yakni konsep "panoptikon".

Tidak Salah The Economist Dukung Kamala?

Pernyataan dukungan The Economist terhadap calon presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, jadi perhatian publik soal perdebatan kenetralan media. Apakah keputusan yang dilakukan The Economist benar-benar salah?

Ridwan Kamil dan “Alibaba Way”

Ridwan Kamil usulkan agar setiap mal di Jakarta diwajibkan menampilkan 30 persen produk lokal. Mungkinkah ini gagasan Alibaba Way?

Hype Besar Kabinet Prabowo

Masyarakat menaruh harapan besar pada kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Rahasia Kesaktian Cak Imin-Zulhas?

Dengarkan artikel ini: Audio ini dibuat menggunakan AI. Di tengah kompetisi untuk tetap eksis di blantika politik Indonesia, Zulkifli Hasan dan Muhaimin Iskandar tampak begitu kuat...

Prabowo, the Game-master President?

Di awal kepresidenannya, Prabowo aktif menggembleng Kabinet Merah Putih. Apakah Prabowo kini berperan sebagai the game-master president?

Indonesia First: Doktrin Prabowo ala Mearsheimer? 

Sejumlah pihak berpandangan bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto akan lebih proteksionis. Seberapa besar kemungkinannya kecurigaan itu terjadi? 

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...