Site icon PinterPolitik.com

Fredrich Pengangguran!

Fredrich Pengangguran!

Fredrich Yunadi. (Foto: Istimewa)

“Dunia ini melimpah dengan aktifitas-aktifitas berguna. Dunia penuh dengan peluang dan kesempatan, sehingga tidak ada alasan untuk menganggur”.


PinterPolitik.com

[dropcap]D[/dropcap]rama kasus korupsi KTP-el berbuntut panjang, sampai – sampai sang mantan pengacara Setya Novanto masih tersiksa dan menderita. Dijebloskan ke penjara oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ternyata tak cukup.

Kini bebannya bertambah, Fredrich Yunadi, sang mantan pengacara Setya Novanto tak dapat lagi melanjutkan profesinya sebagai pengacara. Ah syuudah waktunya memang weleeeh weleeeh.

Tapi pemberhentiannya sebagai pengacara ini tak ada kaitannya dengan pelanggaran Fredrich yang diduga menghalangi penyidikan KPK kepada Setya Novanto. Waduh, ada yang lebih parah lagi emang? Ggggrrrr.

Pelanggaran apalagi yang menjadi hantu yang menakutkan bagi Fredrich. Apakah penjara KPK tak cukup?

Ya enggaklah. Itu kan urusannya sama KPK. Nah kalau urusan sama yang lain kan belom kelar, jadi satu persatu ya nikmati weleeeeh weleeeeh.

Fredrich dinyatakan bersalah oleh Peradi Jakarta karena menelantarkan klien setelah menerima honorarium Rp 45 juta. Weedeeewwww! Sudah menerima uang, ngurus sebentar lalu mengundurkan diri?

Dampaknya berlipat – lipat ternyata, weleeeeh weleeeh. Pengurusan proses hukumnya aja berdampak pada dipenjaranya Fredrich di Rutan KPK.

Lah ini nyari masalah lagi, gggrrrrr. Sudah menerima honorarium, eh malah meninggalkan. Pengacara yang tak setia sama kliennya.

Akhirnya mungkin ini menjadi akhir yang pahit bagi Fredrich, sang pengacara pemuja kemewahan ini, weleeeeh weleeeeh.

Kariernya yang dibangun selama ini telah ia hancurkan sendiri. Huhuhuhu, sedih ga ya? Weeewww! Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Sudah dipenjara, tak boleh jadi pengacara lagi. Ah, syudahlahh lengkap semua penderitaan yang diterima Fredrich.

Apa yang jadi penyebab kepiluan ini diterima Fredrich secara bertubi-tubi? Weleeeeh weleeeeh. Sesumbarnya Fredrich yang bisa saja menghabiskan milyaran rupiah untuk berlibur mungkin tak berkesan lagi atau jadi pelipur lara Fredrich.

Fredrich bisa siapkan uangnya yang bermilyar – milyar itu untuk berlibur mewah – mewahan, tapi setelah keluar dari penjara, wkwkwk.

Ya setidaknya untuk menikmati jerih payahnya sebagai pengacara dan mengenang masa – masanya sebagai pengacara. Uuuuuuuuhhhh, sedih ga ya? Weeleeeeh weleeeh. (Z19)

Exit mobile version