“Apabila kritik hanya boleh lewat saluran resmi, maka hidup akan menjadi sayur tanpa garam.” ~W.S Rendra
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]ayur tanpa garam itu nggak asik gaes. Kayak perasaan dia ke aku gitu, hambar. Pffttt…
Pemilu juga begitu, tanpa orang-orang kayak Farhat Abbas dan Ahmad Dhani, rasanya kok kurang greget gitu. Mungkin karena kehidupanku di dunia maya sudah sering dibuat gaduh oleh kehadiran mereka kali ya.
Buat Farhat Abbas dan Ahmad Dhani, ku cinta kalian. Terima kasih telah membuat perasaanku berwarna-warni menggemaskan selama ini. Uwuwuwuw… Lebay ya? Ehh jangan salah.
Pengamat politik dari Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun juga berpikir hal yang sama gaes. Doi menilai keberadaan kedua politisi ajaib tersebut dapat menjadi garam untuk Pilpres 2019. Garam ini merujuk pada pernyataan mereka di media yang kerap membuat netizen terbelalak, cekikikan, dan nyinyir. Mantap!
Tapi namanya juga garam, harus diberikan dalam takaran yang pas. Nggak boleh terlalu asin atau malah nggak terasa sama sekali. Demikian pula dengan komentar dari kedua politisi ini, nggak boleh terlalu sedikit, tapi jangan terlalu banyak juga. Kalau sedikit nggak gurih, kalau kebanyakan rakyat jadi nggak selera. Wkwkwk.
Pilpres tanpa Ahmad Dhani dan Farhat Abbas bagai sayur tanpa garam. Nggak gurih... Share on XMenurut Rico, harus diingat bahwa pilpres adalah momen untuk mencari pemimpin yang mampu mengurus bangsa ini. Karena itu Dhani dan Farhat sebaiknya juga bisa lebih menunjukkan argumentasi dengan berbagai data yang dimiliki.
Setuju! Kalau bisa sih ya, Babang-Babang tampan ini kalau ngomong itu pakai data. Kalau mengeluarkan statement mbok ya jangan terlalu menyesatkan. Jangan bilang kalau nggak pilih si A masuk neraka. Apalagi sampai bilang semua orang yang tidak sependapat sebagai antek PKI. Jangan ya Bang…
Lucu-lucuan itu boleh, tapi ya harus intelek juga. Soalnya pilpres itu kan bukan panggung lawakan. Ini berhubungan dengan masa depan bangsa. Berat loh berattt…
Diketahui Farhat masuk ke dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf. Sedangkan Dhani masuk dalam struktur Badan Pemenangan Nasional Probowo-Sandiaga. Sungguh perpaduan yang amat paripurna. (E36)