“Tak dianggap, tapi harus diakui. PKS memaksakan kehendak membuang Fahri tapi putusan pengadilan berkata lain.”
PinterPolitik.com
[dropcap]F[/dropcap]ahri Hamzah seolah tak dianggap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai kader, anggota DPR dan pimpinan DPR sebagai perwakilannya.
Tapi atas nama hukum, itu tak bisa terjadi karena putusan banding di Pengadilan Tinggi Jakarta kembali memenangkan Fahri atas gugatan DPP PKS. Hmmm.
Sudah kalah di pengadilan, PKS bahkan harus siapkan Rp 30 miliar untuk ganti rugi. Weleeeeh weleeeeh. Kemungkinannya ada dua, antara Fahri yang sangat kuat atau memang PKS yang serampangan memecat sepihak Fahri. Hayo mau pilih yang mana?
Kalaupun sudah diperintahkan pengadilan agar PKS mengembalikan identitas Fahri sebagai kader dan anggota/pimpinan DPR dari PKS tentu secara keseharian seolah sukar menerimanya weleeeh weleeeeh.
Fahri seperti anak tirinya PKS. Antara diakui atau tidak. Hmmm aneh juga ya begitu. Tapi bukan hanya anggap dan tidak dianggap, tapi PKS malah harus membayar kerugian imateriil kepada Fahri sebesar Rp 30 miliar.
Hmmm, udah ngotot menggugat, kalah dan bayar juga lagi hmmm.
Mungkin PKS lagi apes nih. Atau PKS seolah memberikan warisan kepada anak tirinya yang seperti dianggap ada menurut perspektif hukum, tapi secara keseharian Fahri dipandang sebelah mata. Weleeeh weleeeeh.
Kalau digugat lagi kemungkinan nambah lagi nominal warisannya kayanya ya hehehe.
Hakim Perintahkan DPP PKS Bayar Rp 30 Milyar Untuk Kerugian Materil Ke Fahri Hamzah https://t.co/eavMlq9jPq pic.twitter.com/yciSaLOHzN
— Arif Hidayat (@arifhidayat) December 14, 2016
Tapi, secara organisasi PKS ingin menutup catatan Fahri cukup sampai disini dan tak ingin lagi memiliki kenangan bersama Fahri.
Ah, sudahlah jangan baper begitu. Jalani saja dulu, PKS mengikuti alurnya bagaimana?
Tapi ya kalau mau jelas sih, tunggu sampe 2019 karena saat DPR RI lengser habislah semua yang dipertahankan Fahri.
Eh tapi jangan lupa siapin dana Rp 30 miliarnya ya. Mulailah dikumpulin dari sekarang, nanti baru kasih ke Fahri hehehe.
Asik juga, sekali dayung satu dua pulau terlampaui. Weleeeh weleeeh (Z19)