“Hoax, lawan!!! Fahri Hamzah, penjarakan. Fahri Hamzah, bapak hoax, pembuat gaduh,” ~ seru peserta aksi.
PinterPolitik.com
[dropcap]T[/dropcap]akkan ada habisnya bila membahas tentang duo kritikus yang juga sesama Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah dan Fadli Zon.
Keduanya acapkali mempertontonkan akrobat politik dengan sindiran atau kritik tajam terhadap kebijakan Pemerintah.
Ehhmm, tapi tak pernah satu kalipun keduanya terlibat konflik, mungkin romantisme yang dibangun sejak mahasiswa masih terjaga sampai saat ini, weleeeeh weleeeh.
Sekalinya berucap, duo F ini akan menimbulkan kontroversi. Sukses ya jadi pemantik, uhuyy, tapi cukup disayangkan duo F ini takkan lagi bisa bersama di periode mendatang. Karena salah satu diantaranya akan meninggalkan pentas politik.
Kalau Fadli Zon masih memungkinkan untuk mencalonkan diri kembali. Tapi kalau Fahri Hamzah, ehmm, kabarnya mau pensiun dari dunia politik ya, yaahhh, gimana ya?
Ya mau gimana, walaupun Fahri menang gugatan atas pemecatan dari Partainya sendiri, tapi kayaknya Fahri sudah muak dengan sikap PKS yang tak mengikuti alur pikirannya. Bahkan saking keselnya, Fahri kini melaporkan Presiden PKS, Sohibul Iman ke pihak kepolisian.
Udah muncul ya ganasnya, yaiyalah, dari kemaren kan Fahri mainnya bertahan mulu, jadi sekali – kali menyerang gapapalah, weleeeh weleeh.
Tapi ada – ada aja deh, di saat Fahri sedang menyerang Sohibul Iman, ada aja pihak yang kembali menyerang Fahri. Katanya, Fahri adalah bapak hoax lah, inilah itulah, waduh maksudnya gimana itu?
Hmm, semua serangan itu ternyata akibat sekelompok orang yang merasa tersinggung sama ucapan Fahri tentang Muslim Cyber Army (MCA). Kelompok ini bisa dikategorikan sebagai Ahokers.
Yailaaah, masa gara – gara gitu doang ada demonstrasi ke pihak kepolisian untuk mengusut kasus Fahri?
Apalagi, massa aksi minta penjarakanlah atau apalah, hadeuuuhhh yang kocaknya lagi massa aksi juga meminta polisi jangan takut kalau ada intervensi DPR di kasus Fahri.
Ngomong – ngomong intervensi, demonstrasi dengan teriakan penjarakan atau apalah itu juga bentuk intervensi ke polisi supaya buru – buru ngusut kasus Fahri kan? Ehmm, kayaknya sih begitu, lagi intervensi bicara intervensi, weleeeh weleeeh.
Makanya kalau kata Najwa Shihab, hukum itu jangan ditegakkan dengan retorika, karena hanya akan jadi bahan tertawaan belaka. Masih mau demonstrasi dan teriak intervensi lagi? Weleeeh weleeh. (Z19)