Site icon PinterPolitik.com

Fahri: Prabowo Tak Canggih

Fahri: Prabowo Tak Canggih

Foto : Istimewa

“Gajah punya gading, harimau punya taring dan kulit, manusia punya? Punya kehormatan yang bisa dibanggakan, bukan sekedar kemunafikan yang dipertontonkan.”


Pinterpolitik.com

[dropcap]B[/dropcap]eberapa artikel eyke yang mengulas tentang Fahri Hamzah, pasti deh dipenuhi dengan ungkapan yang mengagumkan tentang sosoknya.

Kenapa coba? Tahu enggak alasannya apa? Nih, eyke jelasin sekali lagi kenapa Fahri kok bisa semengagumkan itu gengs.

Wakil Ketua DPR ini emang terkenal dengan kritikannya, itu yang bikin dia mengagumkan gengs. Ini misalnya, ia kembali mengritik dan kali ini mengarahkannya kepada partner koalisi partainya sendiri, yaitu Partai Gerindra.

Ehm, gimana, sudah mulai kagum? Kalau kaget enggak kali ya, kan sudah biasa doi kayak gini. Ehehehe.

Fahri bilang tim sukses Prabowo Subianto untuk Pilpres 2019 tidak canggih dan bisa kalah dari Jokowi.

Wah, artinya tim kampanyenya sangat kampungan atau culun gitu kah bang? Weleh-weleh, ngomong kayak gitu berasa jadi kucing ya, nyawanya banyak, bisa sampai sembilan.

Menurut Fahri, dengan kondisi tim sukses Prabowo yang tidak canggih, Presiden Jokowi bakal diuntungkan. Sebab, sebagai calon presiden inkumben, Jokowi memiliki banyak sumber daya, termasuk data yang siap untuk diadu.

Fahri bilang dengan lantang: “Kalau penantang enggak punya data alternatif, enggak lebih canggih, ya kalah lah.”

Uppss, makanya bantuin dong pak, kalau koalisi PKS kalah kan rugi tuh bisa enggak dapet apa-apa lagi dong. Weleh-weleh.

Seandainya saja Fahri bilang ke koalisinya kayak gini gengs:

“Sudah lah, gak usah kebanyakan nantang Jokowi, mending kita kerjasama aja. Toh semua demi kebaikan negara juga kan. Kalau ada di dalam koalisi kan enak, kritikannya gak perlu harus teriak-teriak di media massa.” Hehehe.

Gimana pak, sepakat gak? Ayo dong bersatu untuk negeri, jangan hanya kritik koalisi oposisi kalau mereka tidak punya data konkret dan kritik soal perpecahan internal partai aja.

Sayang kan di saat punya posisi strategis seperti itu tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin. Apa lagi hanya sekedar dimanfaatkan untuk kritik tanpa memberi solusi konkret. Bisa-bisa kalau gini terus jadi hangus termakan zaman pak. Weleh-weleh.

Sudah lah gengs, cukup lelah eyke kalau tahu yang seperti ini terus. Mending kita renungkan lagi deh apa yang diungkapkan Charles de Gaulle: “Politisi tidak pernah percaya akan ucapan mereka sendiri. Karena itulah mereka sangat terkejut bila rakyat mempercayainya.” (G35)

Exit mobile version