“Jika bebas melakukan apa yang disenanginya, orang biasanya akan saling meniru satu sama lain.” ~ Eric Hoffer
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]ali ini, pertanyaannya bukan tentang nama-nama ikan, pulau, atau provinsi. Karena kalau tebak-tebakan nama ikan sudah trauma, weleeeh weleeeh.
Hadiahnya sepeda. Ayo, siapa yang mau dapat sepeda, jawab pertanyaan ini ya!
Trik ini sangat dikenal masyarakat sebagai ciri khas dari Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan, yaitu mempersilahkan salah seorang warga untuk menjawab pertanyaan darinya. Kalau bisa menjawab, tentu saja bisa membawa pulang sepeda.
Sepeda pemberian Jokowi ini bukan hanya dinikmati warga biasa saja, karena dari kalangan selebritis pun pernah ikut berkesempatan mendapatkan sepeda, Raisa contohnya. Weleeeeh weleeeeh.
Sepertinya sih, trik membagikan sepeda ini merupakan cara Jokowi untuk mendekatkan diri dan memperbanyak interaksi dengan masyarakat. Kan katanya Presidennya Wong Cilik. Hmmm, ettt gimana ya?
Ya mau sukses atau tidaknya mendekatkan diri dengan masyarakat dengan trik sepeda ini, setidaknya Jokowi sudah jadi trendsetter lah ya, weleeeh weleeeh.
Kalau ada trendsetter, tentu pasti ada plagiatnya dong. Nah karena mungkin dinilai sukses, bermunculanlah Gubernur yang ikut membagikan sepeda.
Diantaranya para Gubernur dari DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan beberapa provinsi lainnya. Wedeeewww, itu Gubernur pengen dipilih lagi kali ya, wkwkwk.
Kalau para gubernur tersebut nyontek triknya Presiden sih, masih nyambung ya, karena sesama eksekutif.
Lah tapi kok, seorang Fahri Hamzah yang duduk di kursi legislatif, sekarang malah ikut-ikutan mencontek trik Jokowi membagikan sepeda sih? Bukannya kemaren pernah nyinyirin Jokowi, gara-gara membagikan sepeda mulu?
Kok jadi justru ikut-ikutan sih? Biar kepilih lagi jadi Anggota DPR RI ya? Weleeeh weleeeeeh, mulutmu harimaumu ah, wkwkwk.
Tentu ia tidak akan membagikan sepeda dengan cuma-cuma, cara Fahri juga mirip dengan Jokowi, yaitu dengan memberikan pertanyaan dan mencari siapapun yang bisa menjawabnya. Tapi…
Lah kenapa? Pertanyaannya kayaknya gampang-gampang susah deh. Bukan tentang nama ikan atau apa gitu.
Sepeda ala Fahri ini bisa dibawa pulang bila ada yang bisa menghitung berapa jumlah kerugian negara dalam kasus korupsi KTP-el. Hmm.
Ah, sudahlah. Malas banget kalau disuruh ngitung gitu. Pertanyaannya lebih susah daripada triknya Jokowi. Kalau emang niat ngasih sih, ngasih aja kali, enggak usah bikin pertanyaan yang susah banget begitu, weleeeh weleeeh. (Z19)