“Yang gagah-gagah seolah dapat tiket, tidak dapat nanti. Lain ini keadaan, situasi gawat tidak gampang diatur-atur. Pak Jokowi tidak dapat tiket.” ~ Fahri Hamzah
PinterPolitik.com
[dropcap]T[/dropcap]ernyata apa yang disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuat geger seluruh aktor politik.
Beragam reaksi bermunculan karena banyak interpretasi yang berbeda. Padahal, pernyataannya tergolong biasa saja. SBY menginginkan adanya pemimpin baru, tapi reaksi para aktor politik malah ramai bermunculan.
Ada yang kepedean karena ada kesan SBY membela dan mendukung pihak oposisi, ada juga yang beranggapan kalau SBY merestui jabatan baru Jokowi untuk melanjutkan jabatannya.
Hmm, ga usah ditanya yang benar yang mana, kan namanya persepsi tentu akan berbeda – beda sesuai dengan motif komunikasinya. Sudah pasti bermacam – macam, terserah para politikus menginterpretasikan masalahnya, weleeeh weleeeh.
Selain reaksi itu, ternyata ehhh ternyata ada Fahri Hamzah yang nampaknya menanggapi amat serius pernyataan SBY. Kata Fahri, SBY menginginkan pemimpin baru, dan melihat peluang serta kekuatan Partai Demokrat, sepertinya akan adanya sebuah langkah politik SBY yang akan mengubah peta politik.
Kabarnya dari Fahri sih begitu, tapi masa sih begitu? Mustahil? Kayaknya ga mustahil, karena politik itukan bicara tentang seni kemungkinan, apapun bisa terjadi.
Mungkin itulah alasan Fahri mengkorelasikan situasi ini dengan Jokowi yang seolah terlihat gagah karena sudah diusung banyak partai politik, tapi seperti bertabrakan dengan kinerja Jokowi yang katanya belum berhasil.
Hmmm, peta politik segera berubah bila SBY menghendaki? Karena situasi ini, Fahri memprediksi kalau tiket calon Presiden yang sudah dikantongi Jokowi katanya akan segera gugur, sayang sekali ya hmmm.
Dan kepada siapapun yang kini gagah – gagahan karena punya tiket nyapres, harus waspada kata Fahri, karena bisa saja besok lusa atau menjelang pendaftaran calon Presiden semua peta politik bisa berubah. Alhasil gagal nyapres, weleeeh weleeeh.
Makanya ga ada yang mustahil kan? Namanya juga politik, sesuai dengan apa yang disampaikan Ben Okri penulis Nigeria yang katanya kalau politik itu seni dari segala kemungkinan.
Kalau analisa Fahri ini benar, Fahri sukses jadi peramal dan tahu celah kalau mau jadi penjual tiket Capres, weleeeh weleeeeh. (Z19)