“Enggaklah (jadi Presiden PKS), saya jadi marbot saja. Mau jual kopi, sudah siap kopinya. Buka warung, jual gorengan. Kalian pada kalau mau sarapan mampir, kopinya gratis tapi makannya bayar.” ~ Fahri Hamzah
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]rahara antara Fahri Hamzah dan Sohibul Iman masih bergulir di tangan kepolisian.
Kali ini, Fahri yang menyerang habis Sohibul Iman sampai di ujung tanduk bahkan sampai posisinya sebagai Presiden PKS terancam.
Dulu habis-habisan diserang tapi Fahri menang gugatan, kini saatnya Fahri yang menyerang.
Bisakah Fahri kembali menang? Atau kasus yang diadukannya hanya akan memberikan terapi kejut aja untuk Sohibul Iman? Ehm, entahlah.
Mungkin ini pelajaran dari Fahri untuk Presiden PKS, supaya ga sembarangan memecat orang. Biar tahu rasa kali ya? Weleeeh weleeeh.
Tapi kalau proses hukum ini terus berjalan, Sohibul Iman bisa saja menjadi tersangka kan? Apakah PKS akan dipimpin seorang tersangka?
Ehmm, katanya sih memang tujuan Fahri begitu untuk memenjarakan Sohibul Iman. Kenapa politikus itu senang saling bongkar aib dan saling menjerumuskan ya?
Dulu Fahri dan PKS begitu sangat dekat, begitu ada konflik begini malah saling tikam. Apakah masalah diantara Fahri dan PKS itu tak bisa dibicarakan dari hati ke hati?
Wedeew, mana bisa begitu. Tahu sendiri kan pas Fahri dipecat aja ga ada tuh pembicaraan begitu? Masa giliran Sohibul Iman diserang mau ada pembicaraan sih?
Tapi selain motif adanya pelanggaran hukum, kira – kira ada motif lain ga sih ingin memenjarakan Sohibul Iman? Ehmm, kabar burungnya, Fahri ingin menggeser posisinya sebagai Presiden PKS? Fahri mau jadi Presiden PKS? Weleeeh weleeeh.
Woailaaah, tapi sayang sekali Fahri langsung membantahnya. Kata Fahri sih, daripada jadi Presiden PKS mendingan jadi marbot, tukang gorengan, atau tukang kopi, kayaknya bebannya tak terlalu berat.
Tapi kalau Fahri jadi Presiden PKS, lumayan loh bisa punya karier politik yang cemerlang. Fahri ga jadi pensiun dong dari dunia politik? Ehmmm.
Tapi kalau melihat strategi Fahri menjatuhkan Sohibul Iman, kok mirip sama konsep peperangan Sun Tzu yang mengatakan kalau menaklukkan musuh dalam peperangan itu bukan kehebatan, tapi saat menghentikan musuh tanpa perlawanan baru deh itu kehebatan tertinggi.
Hmm, makanya Fahri pake jalur hukum, biar nyerang pake tangan oranglain ya? Weleeeh weeleeh. (Z19)