“Bukan sifatku untuk kalah tanpa bertarung, bahkan saat kemungkinan untuk menang tampak begitu tipis.”
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]residen Jokowi melakukan lawatan ke lima negara, diantaranya Sri Lanka, Bangladesh, India, Pakistan, dan Afghanistan.
Namun, khusus di Afghanistan kunjungan Presiden Jokowi lebih dramatis karena dibayang-bayangi bahaya teror.
Apalagi saat – saat menegangkan sudah nampak jauh hari sebelum tibanya Jokowi di Afghanistan. Delapan hari sebelum kunjungan terjadi ledakan bom Hotel Intercontinental yang menewaskan 20 orang. Weeewww! Ngeri kali.
Tak selesai disitu, lima hari sebelum tibanya Jokowi, ISIS membunuh tiga orang di Kantor Lembaga Amal di Jalalabad, sebuah Kota di Timur Afghanistan.
Etttt, ternyata masih ada lagi bayang-bayang teror yang menghantui agenda kunjungan Presiden Jokowi ke Afghanistan. Dua hari sebelum Jokowi tiba di Afghanistan, bom bunuh diri menghantam pusat kota Kabul. Waduuuhh…
Bahkan, pada hari tibanya Jokowi saja terjadi lagi serangan di Markas Akademi Militer di Kabul yang menewaskan lima tentara Afghanistan. Peristiwanya hanya selisih dua jam sebelum Presiden Jokowi tiba.
Widiiiiihhh, Presiden Jokowi kok ngotot banget ya melanjutkan kunjungan penuh risiko itu? Hadeeeeuuuhhh, apa yang ingin dicari sebenarnya sampai memaksakan seperti itu, weleeeh weleeeh
Kayanya sih Presiden Jokowi berani, tapi beraninya itu mungkin karena banyak pengamanan dari Paspampres atau pihak keamanan Afghanistan. Yeeeee, tapi tetep aja situasinya sedang tidak kondusif.
Presidennya sih berani, tapi yang ketar-ketir itu Paspampres dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Ya iyalaaaah, tugasnya kan bertanggungjawab untuk memastikan keselamatan Presiden dalam kunjungannya ke Afghanistan.
Makanya tak aneh, komandan Paspampres dan Menteri Luar Negeri sujud syukur saat Presiden Jokowi pulang dengan kondisi selamat setelah kunjungannya ke Afghanistan.
Dramatisasi kunjungan Presiden ke Afghanistan menuai simpati masyarakat, tapi hal ini sama sekali tak berkesan apa-apa bagi Fahri Hamzah.
Fahri merasa kunjungan Jokowi dengan kondisi seperti itu biasa saja, bahkan Fahri membandingkan dengan kunjungannya ke Irak yang sedang dalam situasi lebih mencekam daripada Afghanistan.
Hmmm, Bang Fahri tetep ga mau kalah dari Jokowi ya? Jadi lebih keren Bang Fahri nih dibandingkan Jokowi? Weleeeh weleeeh. (Z19)