Gerakan ganti presiden yang diusung PKS, ditertawakan Ruhut Sitompul.
PinterPolitik.com
“Seperti pentas yang perlu badut dan punakawan, politik pun diramaikan sosok-sosok menggemaskan.” ~ Najwa Shihab
[dropcap]P[/dropcap]anggung politik memang selalu ramai dan menggemaskan, jangankan dari sosok-sosoknya, dari pernyataannya pun kadang bisa membuat seseorang terpingkal-pingkal. Tak perlu badut, punakawan, atau Cak Lontong sekalipun, cukup tampilkan seorang politikus ambius di depan panggung, maka hiburan menggelikan akan ditampilkan.
Tak jarang, sesama politikus bisa saling menertawakan. Contoh saja, Ruhut Sitompul yang kini menjadi politikus tanpa partai itu. Walau sekarang enggak bertengger di partai mana pun, Si Poltak Raja Minyak ini masih saja eksis mengomentari sepak terjang para politikus. Terutama yang berseberangan dengan Jokowi.
Pengacara yang juga artis sinetron ini, kembali mengaku tertawa termehek-mehek lagi melihat sepak terjang PKS yang sibuk mempopulerkan tanda pagar (tagar) ganti presiden (#GantiPresiden). Gerakan yang katanya merupakan antitesa dari tagar dua periode (#DuaPeriode) ini, memang lagi jor-joran disebar oleh partai tersebut.
Walau semangatnya bukan untuk mengusung Prabowo, tapi sudah pasti lah ya untuk melengserkan Jokowi. Nah di sini masalahnya, kata Ruhut, gerakan yang langsung diklaim dimotori oleh PKS ini, adalah gerakan yang lucu dan sangat menggelikan. Lho, gerakan serius begini kok dibilang lucu?
Ruhut Sitompul Tanggapi Gerakan 2019 Ganti Presiden: Jangan Coba-Coba Beli Kucing dalam Karung https://t.co/jpCzBFltZC pic.twitter.com/r8eHOpfWYa
— Renn (@ReWahyuni_) April 3, 2018
Jadi tuh ya, Ruhut merasa lucu karena PKS sibuk banget pingin jatuhin Jokowi. Padahal, di dalam partainya sendiri, mereka sampai sekarang masih gagal tuh menjatuhkan Fahri Hamzah dari kursi empuknya di DPR. Lha, kalau melengserkan yang masih dalam batas kekuasaan partainya aja enggak bisa, kok sekarang PD banget mau lengserin Jokowi yang didukung banyak partai? Ow, ow, ooow, telak sekali.
Tapi, nasib Fahri kalau dipikir-pikir lebih hoki lah ya dibanding Ruhut. Walau dipecat dan berupaya dijegal oleh partainya sendiri, bahkan berseteru sama ketua umumnya, Fahri masih tetap bercokol di kursi kekuasaannya hingga kini. Nah kalau Ruhut gimana? Ah ya ya, dia kan udah di pecat dari partainya. Uugh, kiciaaan.
Hmmm, jadi penasaran. Kira-kira, dengan gerakan tagar ganti presiden itu, Jokowi bakal bisa terjungkal engga ya? Kalau engga, berarti PKS yang payah ya. Nah kalau ternyata berhasil dijungkal, apakah itu berarti Fahri Hamzah lebih hebat dari Jokowi? Coba kita lihat aja hasilnya di 2019 nanti deh. (R24)