“Kenang saja kita sekedar masa lalu. Kita yang pernah ingin bahagia, tetapi luka lebih cepat datangnya. Kita yang gagal menyatukan ingin.”
PinterPolitik.com
[dropcap]A[/dropcap]pakah mungkin karena Novel Baswedan itu bagian dari KPK, lalu Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah tak menaruh ‘rasa peduli’ bahkan menjadi pihak yang menolak adanya pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).
Weeleeeeh weleeeeh, memangnya mau sampai kapan begini terus Bung Fahri?Berseberangan dengan KPK? Entahlah, mungkin sampai negara api menyerang, wkwkwk.
Tak aneh ya bila Fahri mengkritik habis KPK, dan mungkinkah segala sesuatu yang berhubungan dengan KPK, Fahri selalu berada di posisi berlawanan? Sepertinya iya deh, uhuuukkkk uhuuuk.
Oke deh gapapa kalau Fahri maunya begitu, mungkin ia punya penilaiannya sendiri tentang KPK. Tapi kalau bicara kasus penyidik senior KPK yang kena teror disiram air keras, apakah itu tak mengetuk hati Fahri sama sekali?
Weleeeh weleeeeh. Begitu teganya Fahri tak menaruh simpati sama sekali? Peduli sih peduli kepada Novel, namun mustahil rasanya bila Fahri mendukung langkah KPK yang menginginkan membentuk TGPF?
Karena memang sedari awal, Fahri selalu berseberangan dengan KPK dalam hal apapun, sikaaaaat, hmmm namanya juga Fahri si kritikus KPK yang rajin, weleeeh weleeeeh.
Fahri justru mempertanyakan apa pentingnya TGPF untuk kasus penyiraman Novel? Bukankah proses hukum sedang berlangsung di pihak Kepolisian?
Ya lebih baik menunggu saja dulu, memang lamban juga sih pergerakannya? Ya wajar saja mungkin ‘sengaja’ diulur kali, ggggrrrrrr.
Dari lambatnya penanganan Polri, hal ini membuat banyak pihak mendorong Jokowi untuk membentuk TGPF.
Tapi bagi Fahri, pembentukan TPGF untuk kasus Novel Baswedan belum perlu banget, karena masih ada kasus yang lebih besar dibandingkan kasus Novel. Fahri lebih menyarankan Presiden Jokowi untuk membentuk TGPF untuk Nazaruddin.
Hmmm, kata Fahri sih Nazaruddin bisa mengancam keamanan nasional, apalagi diperparah dengan Nazaruddin yang melancarkan serangan kepada Fahri yang katanya korupsi.
Nah loh, kalau gitu TGPF kasus Nazaruddin itu hanya akan digunakan untuk menyelamatkan Fahri doang dong?
Hadeuhhhh, kalau begitu sih ga adil, giliran Novel aja Fahri tolak pembentukan TGPF. Tapi giliran kasus Nazaruddin TGPF jadi perlu, ahhhh syudahlah. Runyam. (Z19)