Merasa terancam, Fahri Hamzah meminta Polri mengusut KPK yang menurutnya melakukan skandal. Weh, apakah Fahri akan menjadi “Papa” selanjutnya?
PinterPolitik.com
“Para politisi yang korup, membuat 10 persen politisi lainnya ikut terlihat buruk.” ~ Henry Kissinger
[dropcap]P[/dropcap]olemik pernyataan Nazaruddin yang menuding Fahri Hamzah tersangkut korupsi, ternyata membuat Wakil Ketua DPR itu bagai cacing kepanasan. Setelah dicuekin begitu aja ancamannya oleh Jokowi, Fahri pun mendesak Kepolisian untuk mengusut skandal pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK.
Dalam pandangan Indonesian Corruption Watch (ICW), aksi ancam sana-sini Fahri, sambil bawa-bawa Jokowi dan Kepolisian itu mirip tanda-tanda seorang koruptor. Waduh, kok gitu? Lha iya, sebab hanya orang yang memang punya salah aja yang bakal kelimpungan dan cari-cari pertolongan. Hmmm, apakah perkiraan ICW itu benar?
Sepertinya dia sangat kuatir pak !!!
Tdk habisnya dia kritik KPK sebagai bentuk kegelisahannya yg sangat mendalam ?https://t.co/O5eMN05O3oKPK meminta Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tidak khawatir akan tudingan Muhammad Nazaruddin apabila memang merasa tidak bersalah.
— kiv z#FNI (@triwul82) February 20, 2018
Ternyata yang memandang sikap uring-uringan Fahri sebagai gejala seorang yang mengidap korupsi, juga dinyatakan sendiri oleh KPK. Walau Fahri mengancam akan mengadukan KPK dengan tuduhan skandal pemberantasan korupsi ke Polri, tudingan ini malah ditanggapi dengan haha hihi aja sama Komisioner KPK.
Gimana enggak lucu, lha kalau tuduhan itu kan harus disertai bukti. Sekarang Fahri punya enggak bukti itu. Wuaaah, KPK malah nantangin tuh, berani ga serahin buktinya? Bagi KPK, sikap Fahri ini mengingatkan mereka pada sepak terjang Setya Novanto alias Papa Setnov dulu.
Jadi ketika nama Setnov masuk dalam jaring tersangka KPK, tindakan yang ia lakukan juga sama persis dengan Fahri. Kalau enggak bawa-bawa nama Jokowi, ya pasti ujung-ujungnya ke Polri. Ceritanya Fahri ini mau jadi the next Papa ya? Haduuuh, mentang-mentang sohib, strategi berkelit juga sama begitu.
Seharusnya Nazar bebas Tahun 2025. Tapi Dengan kasus sebanyak ini seharusnya Nazar dihukum seumur hidup. Bahkan hukuman mati. Kok malah diajak sekongkol dan mau dibebaskan. Semua ini main gila dan sandiwara hukum. Persekongkolan jahat. #SadarlahBangsaku!!! pic.twitter.com/gxxokY9RGF
— #MerdekaBro! (@Fahrihamzah) February 20, 2018
Weew, hati-hati lho, jangan sampai ikutan main drama tiba-tiba menghilang dan mendadak tabrakan. Apalagi pake skenario booking rumah sakit segala, haduuuh udah kebacalah. Strategi dengan mengunggah “pohon korupsi” Nazaruddin di twitter juga kayaknya enggak akan membantu.
Soalnya menurut KPK, semua tudingan Nazaruddin itu kan enggak bakal serta merta diikuti tanpa adanya bukti-bukti. Nah, kalau memang Fahri enggak bisa di “Setnov-kan” ya sebaiknya tenang-tenang aja. Enggak usah jumpalitan sendirian. Sebaliknya, kalau Fahri punya bukti Nazar dan KPK punya skandal, ya buktikan! Hayoloh Fahri, mau jadi Papa selanjutnya atau lebih baik jujur aja? (R24)