“Mungkin ada perlakuan tidak adil. Ada peristiwa pejabat tak mau dipindah ke LP. Ada perasaan tidak adil, kadang-kadang memancing orang melakukan tindakan perlawanan.” ~ Fahri Hamzah
PinterPolitik.com
[dropcap]D[/dropcap]uka mendalam menyelimuti keluarga para anggota Brimob yang menjadi korban kebengisan teroris yang membabibuta membuat kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.
Entah apa yang menjadi pemantik kerusuhan, tapi anggota Brimob dengan berbagai luka tembak dan sayatan telah gugur saat menjalani tugas negara. Ibu pertiwi sedang berduka.
Proses penyanderaan hingga para anggota yang ditemukan tewas, menjadi sekelumit pekerjaan rumah pihak kepolisian untuk mengantisipasi kejadian serupa.
Makanya, salah satu langkah tepat kepolisian mengasingkan para narapidana ke Lapas ‘super ketat’ Nusakambangan.
Di saat duka sedang menyelimuti negeri, ada pernyataan salah satu politikus yang malah nyeleneh. Bukan mengobati duka, tapi malah memantik lagi rasa amarah.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyatakan, kerusuhan itu diakibatkan oleh perasaan tidak adil karena ada perlakuan berbeda kepada narapidana, salah satunya narapidana mantan pejabat.
Dari mana asalnya coba itu pemikiran, hadeuuh, apalagi Fahri menyoroti Basuki Tjahaja Purnama a.k.a Ahok yang juga ditahan di Mako Brimob, Depok.
Kalau para teroris sudah membabibuta, cukuplah para politikus juga jangan membabibuta berspekulasi tanpa argumentasi yang didasarkan pada fakta peristiwa yang jelas. Kalau mau cari muka dalam suatu momentum, cari peristiwa lain aja.
Lalu apa hubungannya juga sama Ahok yang juga ditahan di Mako Brimob? Kalau kata Fahri itu ada perlakuan tidak adil. Perlakuan apa coba? Pejabat yang tak mau dipindahkan ke Lapas?
Masa gara – gara gituan jadi memantik kerusuhan yang menelan korban jiwa sih? Apalagi kata Fahri ketidakadilan yang terjadi itu memancing tindakan perlawanan.
Isunya jangan digoreng kemana – mana dong, kalau politikus terkadang begitu sih. Ga tau lagi kisruh begini bukannya meredam, ehhh malah nambahin kisruh aja.
Mendingan Fahri ingetin temennya Fadli Zon, untuk menuntaskan pembahasan RUU Terorisme, supaya DPR ngasih solusi versi wakil rakyat. Jangan malah celoteh ke sana kemari.
Sepertinya Fahri perlu memaknai lagi perkataan Ali bin Abi Thalib, siapapun yang menyalakan api fitnah, maka dia sendiri yang akan menjadi bahan bakarnya. Fahri mau jadi kayu bakar? (Z19)