“Kita akan terus galang dukungan karena pansus (Perpres TKA) ini memerlukan minimal tandatangan dari 25 anggota DPR RI dan memenuhi unsur minimal dua fraksi.” ~ Fadli Zon
PinterPolitik.com
[dropcap]B[/dropcap]anyak pihak gelisah, apalagi Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang sangat gusar melihat adanya kebijakan Pemerintah yang memberikan karpet merah untuk tenaga kerja asing (TKA).
Kalau bahasanya Presiden sih, hanya penyederhanaan Perpres aja, hmmm, tapi terbitnya kebijakan ini dikhawatirkan berdampak pada matinya peluang tenaga kerja lokal. Weeeitsss, tenaga kerja lokal, siapa yang peduli? Pemerintah? Ga mungkin banget!
Lah buktinya apa? Perpres aja itu sebagai makna simbolik kalau tenaga kerja lokal itu mau tak mau, suka tak suka, siap ga siap, harus bertarung secara kompetitif. Tapi?
Tenaga kerja lokal akan tersingkirkan karena pertarungan dan kompetensi yang sangat berbeda. Alangkah kocaknya kita merelakan tenaga kerja lokal kita tumbang dihantam tenaga kerja asing, kita hanya menontonnya? Weleeeh weleeeh.
Ini jelas bukan nada pesimis, tapi ini merupakan realitas yang terjadi dan kekhawatiran yang logis. Karena kalau karpet merah itu segera digelar, Indonesia bisa dikepung oleh tenaga kerja asing. Tenaga kerja lokal, apa kabar?
Terkadang ada pemikiran kita khawatir dengan masa depan bangsa, tapi kok pemerintah kepedean buka jalur mudah tenaga kerja asing yang nantinya hanya akan membuat tenaga kerja lokal mati suri.
Weeiiitss, bagaimanapun perdebatannya, yang jelas kebijakan ini dirasa tidak pro rakyat, makanya wajar kalau wakil rakyat seharusnya membela kepentingan rakyat.
Alhasil, Fadli Zon akhirnya menginisiasi pengumpulan tandatangan untuk pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Perpres tentang TKA. Siapa aja ya yang mau bergabung? Wakil rakyat, maukah membela rakyat? Hmmm, pada kemana ya? Uhuuukk uuhuuukk.
Lah kok Fadli ga usulin langsung aja? Hmmm, respon Ketua DPRnya kayaknya sih bakalan nolak, jadinya Fadli bergerak dengan cara yang begini, weleeeh weleeeeh.
Tapi syaratnya harus ada 25 orang yang menandatangani dari dua fraksi, lah sementara yang udah tandatangan cuma 3 orang dan itu dari Fraksi Partai Gerindra, weleeeh weleeeh.
Wakil rakyat pada kemana ya? Hmmmm, masa rakyat pada nuntut haknya, para wakil rakyat masih adem ayem aja, hadeuuuhh.
Harusnya raja parlemen itu memahami pernyataan Bung Karno kalau mereka bukan apa – apa tanpa rakyat, berjuang karena rakyat dan jadi penyambung lidah rakyat.
Kalau wakil rakyat tak mau lagi berjuang atasnama rakyat? Siapa mereka? (Z19)