“Saya justru jadi bertanya, jangan-jangan Pak Fadli mau menjadikan kantor DPR-nya jadi sarang oposisi.” ~ Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno
PinterPolitik.com
[dropcap]W[/dropcap]akil Ketua DPR Fadli Zon tak berkutik sama sekali, saat diserang politikus PDI Perjuangan yang mengatakan bahwa Fadli menjadikan DPR sebagai sarang oposisi.
Bukan tak bisa menjawab atau membalas sindiran nyinyir, tapi Fadli Zon justru bersyukur akhirnya semua pihak mengetahui kalau tujuannya tercapai. Weeeiittss, tujuan apa tuh?
Dikala Fadli disindir menjadikan DPR sebagai sarang oposisi, tentunya itu bukan sebuah sindiran yang membuat Fadli terpuruk, tapi justru membuat Fadli merasa semakin di atas angin, weleeh weleeeh.
Waduh, Fadli dinilai sukses? DPR jadi sarang oposisi? Masa sarang oposisi sih, kan kalau melihat dari jumlah kursi DPR, dominasi dikuasai partai pemenang Pemilu, yaitu PDI Perjuangan.
Weeeitts, jumlah sih boleh banyak, tapi kok pimpinannya di dominasi partai oposisi ya? Ehmm, apalagi baru – baru kemaren aja satu kursi pimpinan diberikan secara sukarela ke PDI Perjuangan, uppss.
Karena kasihan kali ya? Uppsss, kan lucu juga partai pemenang Pemilu dan pemegang kursi DPR terbanyak tapi baru memegang kursi pimpinan DPR menjelang akhir periode, ahhh syudahhlah.
Nah loh, kalau Fadli disindir bisa kuasai dan menjadikan DPR sebagai sarang oposisi, dengan kata lain, PDIP yang punya jumlah kursi di DPR, ikut – ikutan jadi oposisi juga? Weleeeh weleeh.
Oh ternyata bukan begitu, Fadli bersyukur kalau ada yang mengatakan DPR jadi sarang oposisi, tapi bukan oposisi dalam artian posisi yang selalu menghantam kebijakan Pemerintah.
Tapi setidaknya menunjukkan peran DPR sebagai pengawas jalannya Pemerintahan. Biasanya kan oposisi itu berteriak kalau Pemerintah mengeluarkan kebijakan yang tidak pro rakyat.
Artinya, kalau oposisi ini bukan musuhnya Pemerintah, tapi mitra kritis Pemerintah agar segala kebijakan yang dikeluarkan didasarkan pada kepentingan rakyat.
Justru yang lebih bahaya kalau DPR jadi sarang lingkar koalisi Pemerintah, siapa yang akan memberikan kritik, saran atau masukan kepada Pemerintah?
Masa kalau DPR melihat Pemerintah melakukan kesalahan diam – diam aja, ehmmm. Makanya kalau kata Martin Luther King, ada saatnya ketika diam adalah pengkhianatan.
Coba aja bayangkan, DPR mengawasi Pemerintah tapi diam saja kalau ada kesalahan, ehmm, mau jadi apa coba? Weleeh weleeeh.
Makanya Soe Hok Gie juga mengatakan, mendiamkan kesalahan adalah kejahatan, ehmm. (Z19)