“Adanya patroli Brimob ke kantor DPC Gerindra Kota Semarang itu, diduga ilegal karena melakukan intimidasi terhadap institusi politik, dalam hal ini Gerindra yang merupakan partai di luar pemerintah.” ~ Fadli Zon
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]ebagai partai yang berada di lingkaran oposisi, Partai Gerindra tak segan menghantam dan menyerang Pemerintah. Makanya, tak aneh muncul berbagai narasi dan wacana yang mengkritik pemerintah.
Mau tak mau, terima atau engga, Partai Gerindra kini berada di luar pemerintahan, jadi jangan bersikap manis dengan Pemerintah. Takdirnya sudah digariskan begitu, weleeeh weleeeh. Harus jadi politikus berwatak antagonis.
Tapi kalau para ‘penyerang’ Pemerintah ini juga mendapatkan serangan balasan gimana? Waduh, repot juga kalau begitu. Kalau oposisi dapet serangan juga, lalu siapa penyerangnya? Lahhh siapa lagi kalau bukan, ahhh syudahhlah.
Kalau oposisi kan memang ditakdirkan sebagai mitra kritis pemerintah, jadi kalau berteriak atasnama kebenaran versi oposisi, wajar aja dong. Ehmm, namanya juga di luar pemerintahan.
Makanya kalau ada serangan balasan dari pihak yang tak dikenal kepada pihak oposisi, tentu ini akan jadi ancaman bagi demokrasi.
Ya sederhananya itu, kalau ada kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat, wajar ga sih kalau oposisi berteriak? Ya wajar aja, kecuali kalau Pemerintah yang teriak juga, waduh, sehat Pak? Weleeeh weleeeh.
Tapi terkadang kalau mau jadi oposisi itu harus siap dengan dua konsekuensi, yang pertama harus sabar. Maksudnya sabar menunggu sampai periodisasi kekuasaan habis dan berganti.
Nah kalau yang kedua, harus berani pasang badan kalau ada serangan balasan untuk oposisi. Nah, mungkin ini yang sedang dilakukan Partai Gerindra.
Karena kabarnya Partai Gerindra sedang mendapatkan ‘intimidasi’ dari segerombol Brimob dengan persenjataan lengkap yang mendatangi kantornya.
Ehmm, pantesan aja para petingginya merasa geram, akhirnya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua DPR, Fadli Zon langsung terjun turun gunung pasang badan.
Emang gara – gara apa sih Brimob datang ke kantor Partai Gerindra? Waduhhh, kabarnya sih gara – gara Partai Gerindra itu melakukan pengerahan massa untuk CFD dengan menggunakan kaos #2019GantiPresiden, waduh, apa hubungannya sama Brimob deh? Terus apa salahnya tagar itu?
Tapi kalau kata Najwa Shihab, rakyat udah ga peduli dengan urusan koalisi atau oposisi, tapi yang terpenting kebijakan publik yang berkenaan dengan rakyat.
Kalau Brimob datangi Kantor Partai Gerindra rakyat harus ngapain? Kan siapa tau Brimob itu mau menjaga Partai Gerindra, uhuukk uhuuukk, coba berprasangka baik aja dulu deh, jangan suudzon melulu, weleeeh weeleeeh. (Z19)