Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana mendirikan induk usaha (holding) pariwisata. Induk usaha ini kemungkinan akan melibatkan BUMN serta anak perusahaan BUMN yang terkait dengan usaha pariwisata dan perhotelan.
PinterPolitik.com
Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Garuda Fuad Rizal usai rapat di Kementerian BUMN Kamis (9/1). Namun, Fuad enggan memberikan keterangan lebih lanjut terkait pembentukan induk usaha pariwisata tersebut, karena masih dalam tahap awal pembahasan.
“Tadi rapat holding pariwisata. Ini kan kelanjutan holding avisiasi beberapa waktu lalu,” ujar Fuad.
Menurut Fuad, sebelumnya Kementerian BUMN akan membentuk holding penerbangan yang digagas oleh mantan Menteri BUMN Rini Soemarno. Akan tetapi recanana itu kini akan diubah menjadi holding pariwisata.
Adapun BUMN yang akan masuk dalam holding penerbangan saat itu terdiri dari perusahaan pelayanan lintas udara dan bisnis udara Angkasa Pura, serta PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).
Sejauh ini ada tujuh perusahaan yang terdiri dari lima BUMN serta anak perusahaan BUMN, yang bergerak dibidang pariwisata dan perhotelan. Perusahaan BUMN itu meliputi PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko; PT. Pengembangan Pariwisata Indonesia; PT. Hotel Indonesia Natour; PT. Kereta Api Indonesia; PT. Garuda Indonesia; dan PT. Patra Jasa serta PT. Aero Wisata.
Pada tahun 2019 perusahaan BUMN ini telah melakukan sinergi untuk mengenjot pariwisata di tanah air. Rencana pembentukan holding pariwisata kemungkinan merupakan tindak lanjut dari sinergi yang telah dilakukan sebelumnya.
Selain itu, Erick juga berencana membentuk holding yang bergerak di bisnis asuransi dan dana pensiun. Hal itu untuk menghindari kasus tekanan likuiditas yang terjadi pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Perusahaan dana pensiun PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) yang mengurus dana pensiun untuk TNI dan Polri juga bakal masuk dalam holding BUMN tersebut.
Kemudian, Kementerian BUMN menargetkan induk usaha atau holding pelabuhan pada tahun ini. Terkait hal itu Kementerian BUMN dan PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) tengah membuat kajian terkait pembentukan induk usaha tersebut. Rencana Holding tersebut nantinya akan menaungi Pelindo I, II, III, dan IV. (R58)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.