Site icon PinterPolitik.com

Dulu Cela, Prabowo Endorse MRT

Dulu Cela, Prabowo Endorse MRT

(Foto: Elshinta)

“Kita bangga bahwa indonesia akhirnya punya MRT yang bisa membantu kepentingan rakyat.” – Prabowo Subianto


PinterPolitik.com

Saat pertemuan Jokowi dan Prabowo Subianto kemarin beneran terjadi, tiba-tiba langsung refleks teringat film Fast Five tahun 2011.

Kok random banget ya malah keinget sama film itu. Nah, mungkin karena sama-sama punya unsur adanya persaingan, adanya momen untuk baikan, dan adanya kendaraan mewah. Hehehe.

Kalau di Fast Five itu kendaraan yang dipakai adalah mobil-mobil balap nan mewah. Nah, kalau di rekonsiliasi kemarin, kendaraannya tuh Moda Raya Terpadu alias MRT, yang katanya Prabowo biayanya lebih besar dua kali lipat daripada MRT di negara-negara ASEAN lainnya. Upss. Yang ketahuan dulu ngritik MRT nih ye. Hehehe.

Tapi kok bisa ya Jokowi bikin Prabowo ikutan naik MRT? Selama ini kan citranya Prabowo itu high class, tegas, bergengsi, dan emang nggak suka blusukan kalau dibandingin Jokowi.

Apalagi di MRT kemarin ada kejadian kayak senjata makan tuan juga tuh. Soalnya Prabowo nggak cuma “merendahkan” dirinya aja untuk turun ke jalanan, tapi dia juga sampai memuji kalau naik MRT itu rasanya seperti di luar negeri. Padahal selama ini Prabowo selalu kritik dan menentang proyek infrastruktur Jokowi ini. Hehehe.

Nah, mungkin Jokowi sadar kali ya kalau kampanye blusukannya yang suka naik sepeda, Trans Jakarta, dan KRL dulu tuh nggak pernah mempan untuk bikin masyarakat mau naik kendaraan umum.

Biar kayak online shop yang suka endorse untuk kasih testimoni produk, mungkin Jokowi juga narik lawannya yang selama ini menentang MRT untuk bantu promosi agar moda transportasi ini makin hits di mata masyarakat. Jadi kan nggak cuma cebong aja yang rutin naik MRT. Upss.

Lagi pula, tahu sendiri lah ya, kalau kehidupan mayoritas orang Jakarta itu sangat mendewakan kenyamanan dan gengsi dari pada uang.

Di rumah aja mereka udah ada motor dan mobil pribadi. Udah ada juga Go-Jek dan Grab yang bisa anter jemput dari rumah. Ya ngapain lah ya repot-repot jalan kaki dan desek-desekan di kendaraan umum? Hehehe.

Kalau dipikir-pikir kan program-program Jokowi lima tahun ini fokusnya untuk meningkatkan infrastruktur. Transportasi kan bagian dari infrastruktur juga ya. Jadi kalau MRT nya nggak laku, gagal juga deh rencana Jokowi meningkatkan ekonomi lewat infrastruktur kan.

Kalau Hobbs di Fast Five bergabung sama Dominic untuk menangkap Hernan Reyes karena ada kepentingan balas dendam, nah kalau Prabowo bantuin Jokowi kira-kira ada kepentingan atau imbalan apa ya? Upss.

Pertemuan pertama udah di MRT, kita tunggu aja lah apakah mereka akan naik kuda di pertemuan selanjutnya. Hehehe. (R50)

Exit mobile version