“Hingga hari ini PKB ingin tetap bersama PDI-P dan Jokowi, namun kami juga memantau dinamika yang berkembang.” ~ Ketua DPP PKB, Jazilul Fawaid.
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]etua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin baru saja meresmikan Posko Jokowi-Muhaimin (JOIN), yang dibentuk tim relawan di Jalan Tebet Barat VIII, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (10/4). Wah apa artinya PKB secara resmi sudah mendukung Jokowi nih?
Eits, belum tentu gitu loh ya. Seperti yang diutarakan Ketua DPP PKB, Jazilul Fawaid, bahwa pihaknya terus memantau dinamika politik yang berkembang menjelang pilpres tahun depan. Jiah, ini mah namanya dukungan setengah hati, cape deh. Mendukung kok dengan syarat, aya aya wae sih PKB.
Kalau Cak Imin aja dalam mendukung Jokowi masih mengajukan syarat asal dipinang sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres), artinya dukungannya itu gak ikhlas dari lubuk hati. Orang kayak gini nih yang akan jadi duri dalam daging kelak. Yang ada kelak malah nusuk-nusuk dari dalem.
Jadi wajar aja ya kalau PDI-P sejauh ini masih menimang-nimang menerima Cak Imin untuk menjadi Cawapres Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang. Itu karena bagi PDI-P posisi Cawapres Jokowi sangat krusial bagi stabilitas Partai Banteng ini ke depannya, khususnya pada Pemilu 2024.
Siapa yang akan menjadi Cawapres Jokowi kelak, dia adalah orang yang berpotensi melanjutkan dan mendeklarasikan diri sebagai Capres pada Pemilu 2024. Lalu siapa yang akan menjadi Cawapresnya nanti? Nah, PDI-P berharap besar mendapatkan jatah itu kelak. Waduh, maruk juga nih PDI-P.
Artinya, kalau PDI-P mau berhasil menargetkan kesuksesan pada Pemilu 2024 mendatang, salah satu faktor krusialnya adalah mencari sosok Cawapres yang tepat untuk Jokowi saat ini. Apakah itu adalah Cak Imin? Mmm, ntah lah. Dukungan ke Jokowinya aja setengah hati, masa iya direstuin PDI-P.
Jadi sekalipun Cak Imin mendeklarasikan dukungan dengan membentuk 1000 Posko JOIN se-Nusantara, tapi kalau pada akhirnya membelot karena tidak jadi dipinang sebagai Cawapres Jokowi, mmm, itu sama aja dukungan semu. Baru mengajukan dukungan aja udah bersiap berkhianat, apa jaminannya nanti sesudah diberi amanat gak menggunting dalam lipatan? (K16)