HomeCelotehDPR Milenial Tak Suka Kopi?

DPR Milenial Tak Suka Kopi?

“So give me coffee and TV, peacefully. I’ve seen so much, I’m going blind, and I’m brain-dead virtually,” – Blur, Coffee and TV


Pinterpolitik.com

“Milenial harus aktif dong!” “Anak muda jangan hanya protes aja dong, ayo masuk ke sistem, perbaiki dari dalam!” Pernyataan-pernyataan semacam ini lazim  dilontarkan orang ke anak muda yang punya sikap kritis ke kondisi sekelilingnya. Beuh, apalagi pas demo kemarin, kalimat-kalimat semacam itu banyak wara-wiri di media sosial.

Nah, kayaknya pernyataan-pernyataan itu sekarang udah bisa dijawab karena udah ada beberapa nama sosok berusia 20 tahunan yang masuk ke dalam parlemen. Cie, akhirnya ya generasi milenial punya wakil langsung juga di Gedung DPR itu.

Permasalahannya adalah, apakah anggota-anggota DPR milenial itu mewakili generasi milenial Indonesia apa gak? Kan, anak muda Indonesia itu punya beragam aspirasi, apakah para anggota DPR milenial itu bisa mewakili aspirasi orang-orang Indonesia yang sebaya mereka?

Jawabannya mungkin masih harus ditunggu sampai lima tahun ke depan. Nah, buat sekarang informasi yang beredar luas di publik itu adalah soal harta kekayaan mereka, soalnya kan sebagai caleg mereka diwajibkan melaporkan harta kekayaan mereka.

Ini dia nih, siap-siap tercengang ya sobat-sobat misqueenque, harta-harta anggota DPR ini melimpah banget! Banyak dari mereka bahkan punya harta miliaran di usia sangat belia!

Baca juga :  For The Needs of Menko

Sosok tertajir dari anggota DPR milenial ini adalah Puteri Komarudin, putri dari mantan Ketua DPR Ade Komarudin. Di usia 26 tahun, hartanya sudah mencapai Rp 40 miliar. Setelah itu, ada Farah Puteri Nahlia (23 tahun), putri Brigjen Pol. Fadli Imran dengan harta yang dilaporkan Rp 17,2 miliar.

Masih ada lagi nih, Rizki Aulia Natakusumah (24 tahun), putra dari anggota DPR Dimyati Natakusumah dan Bupati Pandeglang Irna Narulita yang punya harta Rp 9,6 miliar.

Anggota DPR termuda Hillary Brigitta Lasut (23 tahun), putri dari Bupati Kepulauan Talaud terpilih Elly Engelberd Lasut juga punya harta melimpah di usia muda yaitu Rp 9,131 miliar.

Udah ya, masih ada lagi sih, tapi kalau diterusin sobat-sobat misqueen pasti terluka. Pokoknya mereka hebat ya mereka masih muda udah tajir melintir? Eh hebat gak sih?

Kalau melihat harta mereka ini generasi milenial tuh jadi mikir mereka tuh milenial bukan sih? Apa milenial yang lain yang salah ya sampai gak bisa punya  harta sebanyak itu?

Generasi milenial ini kan suka dimarahin sama perencana keuangan dan generasi-generasi di atasnya. Soalnya kan mereka dianggap gak bisa mengatur keuangan, uangnya kebanyakan dipake beli es kopi susu sih! Mau Kopi Duku, Kopi Janji Suci sampai Kopi Genangan semuanya dicobain.

Nah, jangan-jangan anggota DPR ini pada gak suka es kopi susu kekinian itu ya sampai-sampai jadi kaya banget? Apa mereka punya kebun atau toko kopi sendiri apa gimana nih?

Gimana caranya ya biar bisa muda, punya harta miliaran, dan jadi anggota DPR? Share on X

Entahlah, tapi kalau melihat pertalian keluarganya sih, orang tua mereka ini memiliki karier politik cukup mentereng. Nah, buat beberapa orang, keterpilihan mereka itu terkait juga karena karier politik/ekonomi/pemerintahan keluarga mereka.

Baca juga :  Prabowo dan Hegemoni Rasa Takut

Permasalahannya adalah, banyak orang jadi mulai mempertanyakan kok bisa mereka punya harta demikian melimpah? Apakah ada pertalian juga dengan karier keluarganya?

Ini dia nih yang bahaya. Tapi kita jangan suuzan ya, biarin aja itu jadi kerja lembaga-lembaga mulai dari KPK sampai mungkin PPATK yang menelusuri.

Buat generasi milenial sih yang penting ditanyain, apakah dengan harta melimpah itu mereka masih mau memperjuangkan kegelisahan generasi milenial di Indonesia? Mudah-mudahan iya ya, kalau enggak ya, jangan salahin publik kalau banyak yang mulai mengait-ngaitkan dengan kiprah ekonomi-politik keluarga para politisi muda itu. (H33)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Membaca Siapa “Musuh” Jokowi

Dari radikalisme hingga anarko sindikalisme, terlihat bahwa ada banyak paham yang dianggap masyarakat sebagai ancaman bagi pemerintah. Bagi sejumlah pihak, label itu bisa saja...

Untuk Apa Civil Society Watch?

Ade Armando dan kawan-kawan mengumumkan berdirinya kelompok bertajuk Civil Society Watch. Munculnya kelompok ini jadi bahan pembicaraan netizen karena berpotensi jadi ancaman demokrasi. Pinterpolitik Masyarakat sipil...

Tanda Tanya Sikap Gerindra Soal Perkosaan

Kasus perkosaan yang melibatkan anak anggota DPRD Bekasi asal Gerindra membuat geram masyarakat. Gerindra, yang namanya belakangan diseret netizen seharusnya bisa bersikap lebih baik...