Tenang saja, masuk Daftar Surga (Paradise Papers) bukan jaminan masuk surga betulan kok, my love.
PinterPolitik.com
[dropcap]M[/dropcap]ulai dari artis India kebanggaan para Mama, hingga mantan Letnan serta anak-anaknya disebut-sebut dalam Dokumen Surga alias Paradise Papers. Mereka ini adalah Pak Prabowo, Tommy Soeharto, dan saudara perempuannya Mamiek Soeharto.
Tenang saja, Dokumen Surga ini bukan daftar calon pasti penghuni surga, kok. Ini adalah daftar horang-horang syuper dyuper kayah yang (diduga) punya investasi offshore. Ya, kalau kamu punya uang terlalu banyak sampai bingung mau diapain, tapi gemes sama pajak dalam negeri, kamu bisa menaruh uangmu di negara yang bebas pajak. Jadi keuntungan bisnis tetap lancar direguk, tanpa pajak yang menghantui. Asyik, kan.
Namun begitu, bukan berarti orang-orang yang tercantum dalam Dokumen Surga ini tercela alias melanggar hukum. Si empunya dokumen, Appleby yang berlokasi di Bermuda sana, berkata kalau transaksi para milyunir ini tak melanggar peraturan.
Tak melanggar peraturan, bukan berarti tak melahirkan dongkol apalagi iri dengki, ya. Habisnya, di saat rakyat jelata pahit dihajar gempuran ekonomi dalam negeri yang madesu, daya beli merosot, biaya hidup yang meningkat, dan ehem, dipalak bayar pajak, eh ini kok orang hartanya buanyak banget, sih? Sudah banyak, menghindar pajak pula.
Memandangi deretan nama-nama di Dokumen Surga maupun Dokumen Panama yang dikeluarkan tahun 2016 lalu, memang buat hati risau saja, Jenderal. Dokumen yang marak dibahas oleh media massa sedunia ini memang hanya memberi pameo klasik saja, yaitu yang kaya makin kaya, sedangkan yang miskin makin mampus dihajar belitan pengeluaran.
Nah, kalau dari sisi sang milyunir-nya sendiri kira-kira bagaimana? Konon sih, beliau-beliau ini ikutan ketar-ketir, atau malu (mungkin). Rahasianya berusaha ngumpet dari kejaran pajak dalam negeri akhirnya terbongkar sudah, deh.
Tapi, mungkin setara dengan Forbes, masuk dalam deretan Dokumen Surga dan Dokumen Panama ini melahirkan sisi-sisi graahhh. Ehm, maksudnya di antara derai ketar ketir dan malu, itu secara tak langsung menduduki status sebagai orang yang sangat berpengaruh, prestisius. Dengan kata lain penobatan tersebut membuat Pak Prabowo, Tommy, dan Mamiek Soeharto layak berseloroh, “aink jawara di dieu!”
Ah, tapi tenang saja. Masuk Daftar Surga, cuma bikin sejahtera di dunia saja, tak jamin bisa masuk surga betulan. Eh, tapi kalau sudah tak sejahtera dunia dan akhirat bagaimana? Nah, jawabannya apa nih, Pak Ustad? (A27)