Site icon PinterPolitik.com

Dokter Terawan “Dipaksa” Urus Kerokan?

Menkes Terawan Perkenalkan Jamu dan Kerokan

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (Foto : Kabar24 - Bisnis.com)

“Sudah teruji secara klinis.” – Iklan obat herbal di televisi


 PinterPolitik.com

Dokter Terawan sepertinya sering dihadapkan dengan metode kesehatan yang agak beda dari dokter kebanyakan. Pasalnya setelah sempet bermasalah dengan IDI karena terapi cuci otak yang menggunakan digital substraction angiography (DSA), sekarang beliau diminta menjajal metode tradisional seperti jamu dan kerokan sebagai terobosan dalam bidang kesehatan.

Pihak yang memberi gagasan untuk menjadikan jamu dan kerokan sebagai terobosan baru pengobatan alternatif itu Komisi IX DPR RI. Tapi sih kayaknya Dokter Terawan mau aja denger usul DPR, alasannya pun karena ingin mengangkat kembali kearifan lokal dan mengembangkan UMKM.

Lagian ya pak, jamu sama kerokan itu bukan terobosan baru. Itu mah dari jaman nenek moyang ngunyah sirih udah ada kali. Alasannya memang bagus, jamu kan berasal dari tanaman obat yang punya khasiat tertentu. Tapi kalo kerokan itu gimana ya…

Pasalnya ngerok orang kan ga bisa sembarangan. Tidak semua orang punya keahlian yang cukup aman buat ngerok. Apalagi jika dilakukan terhadap pasien yang mengalami pembekuan darah atau selesai operasi. Bukannya sembuh malah bisa langsung bertemu Sang Pencipta.

Bapak ini dokter, mantan Kepala RSPAD Gatot Subroto pula kok ngomongin kerokan sih. Lagi pula ngapain ke dokter kalo bisa kerokan di rumah yang gratis. Pengejawantahan kearifan lokal yang ekonomis tentu lebih akomodatif buat kaum kelas menengah ke bawah. Apa ini siasat untuk menekan angka pengguna BPJS?

Pak Terawan ini masih ngambek sama IDI atau gimana ya? Kok bisa-bisanya dengerin ide tentang metode yang belum teruji sepenuhnya secara ilmiah. Agaknya gak baik kalo bapak ngambek terus-terusan, Bapak kan kemarin baru rujuk kembali dengan IDI.

Daripada ngurusin metode yang masih banyak dipertanyakan keampuhannya mendingan bapak fokus ke BPJS dulu. Tagihan BPJS kan bakal naik tuh awal tahun depan, yakin bakal nutup defisit? Atau enggak, jangan masalah duit dulu deh tapi beban moral bagi pengguna BPJS yang lalai, kasian kan yang mau berobat tapi gak punya uang jadi terbebani. (M52)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Exit mobile version