“Manusia itu lucu, bisa-bisanya menyalahkan kacang karena lupa kulitnya. Padahal, jelas-jelas merekalah yang dengan sengaja memisah kacang dari kulitnya.” ~ Nom de Plume
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]artai Persatuan Pembangunan (PPP) memiliki rekam jejak sejarah perpecahan.
Kubu Djan Faridz dan kubu Romahurmuziy masih berseteru memperebutkan siapa yang paling pantas memimpin PPP.
Tapi secara argumentasi hukum, Romi yang layak memimpin PPP. Namun, aroma perpecahan masih terasa hingga kini.
Persoalan dualisme kepemimpinan belum selesai, kubu Romi sendiri pun terancam akan mengalami perpecahan. Kenapa lagi sih PPP, pecah lagi pecah lagi, weleeeh weleeeeh.
Kan PPP sudah pecah ada dua kepemimpinan, terus mau pecah lagi? Weleeeeh weleeeeh pecahkan saja gelasnya biar ramai! Wkwkwk.
Tapi perpecahan antara kubu Romi dan Djan merupakan sebuah dinamika organisasi saja, karena satu sama lainnya sesama kader PPP ingin memimpin.
Tapi rela tidak bila PPP pecah lagi tapi akibat orang lain? Weleeeeh weleeeh.
Pecahnya PPP kembali terulang. Namun, kini pecahnya dimulai saat DPP PPP kubu Romi mengusung Djarot Saiful Hidayat sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara.
Nah loh, bukannya Djarot itu lagi sibuk jadi Plt Ketua DPD PDIP Kalimantan Timur ya? Woailaaaah ga usah aneh, namanya juga politikus nomaden.
Masih ingat perjalanannya dari Blitar menuju Jakarta, terus dari Jakarta menuju Kalimantan Timur? Nah, perjalanannya kini bertambah menuju Sumatera Utara. Weleeeeh weleeeeh. Keliling Indonesia untuk ambil jabatan.
Kalau kata Megawati, berhubung Djarot itu petugas partai, maka siap tidak siap Djarot harus mengikuti keputusan partai. Weleeeeh weleeeeeh.
Tapi kok Djarot jadi ‘biang kerok’ pecahnya PPP sih, emang apa hubungannya?
Hmm, ternyata adanya silang pendapat antara DPP PPP kubu Romi dengan DPW PPP Sumatera Utara gara-gara mengusung Djarot – Sihar di Pilgub Sumatera Utara.
Emangnya PPP Sumut kenapa tak sepakat dengan keputusan DPP? Ga sreg sama Djarot kali ya? Apa takut Djarot pindah – pindah lagi ya? Weleeeeh weleeeeh.
Alasan PPP Sumut sih, katanya kalau PPP usung Djarot – Sihar melanggar AD/ART PPP. Widiiiihhh, ngeri kali.
Yang parahnya sih, kader PPP Sumut sampai ada yang membakar poster wajah Romi. Waduh, masa DPP PPP lebih mentingin orang lain daripada aspirasi kader PPP sendiri sih? Hmmm.
Adakah alasan PPP kubu Romi berani melanggar aturan demi usung Djarot? Entahlah, weleeeeh weleeeh. (Z19)