“Kembalilah kasih, kita harus bicara,” – Anggun, Kembalilah Kasih
Pinterpolitik.com
Sekarang ini, gerakan untuk meningkatkan kesadaran diaspora Indonesia agar berkontribusi untuk negeri sepertinya tengah marak ya. Gimana enggak, negara ini tuh punya banyak talenta-talenta brilian yang terserak di berbagai penjuru dunia. Sayang kan, kalau talenta-talenta itu gak dirangsang untuk berkontribusi lebih jauh untuk tanah airnya sendiri.
Nah, perkara diaspora semacam ini ternyata gak berlaku untuk urusan orang yang merantau meninggalkan negaranya doang, seperti diaspora Indonesia yang merupakan orang Indonesia yang merantau di luar negeri. Istilah itu ternyata digunakan dalam dunia politik tanah air.
Kalau kata Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menko Perekonomian, ada istilah yang disebut sebagai diaspora Golkar. Kata-kata bernada candaan ini ia lontarkan ketika tengah memberikan sambutan dalam acara HUT ke-55 Golkar.
Lalu, memangnya apa sih yang dimaksud sebagai diaspora Golkar ala Pak Airlangga ini?
Istilah ini sepertinya merujuk ke kader-kader Golkar yang telah berpindah partai. Di panggung HUT Golkar tersebut, Pak Airlangga sempat menyebut sosok Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bisa diangkat sebagai sesepuh diaspora Golkar.
Boleh juga nih kalau ada kongres diaspora Golkar Share on XWah, ada apa nih Pak Airlangga menyebut Pak Surya Paloh dan eks kader Golkar lain sebagai diaspora Golkar? Apakah mungkin Pak Airlangga ini bakal bikin kongres diaspora Golkar untuk mengingatkan para perantau untuk berkontribusi kepada kampung halaman mereka?
Ya, memang gak mungkin juga sih, kan Pak Airlangga ini sebenarnya cuma sedang bercanda aja, mungkin biar cair aja gitu loh ketemu teman-teman lama yang kini sudah menempuh jalan yang berbeda.
Eh, tapi sebenernya kongres diaspora Golkar itu sebenarnya belum tentu ide yang buruk sih. Coba, kalau didata itu kader-kader Golkar yang merantau di partai lain, pasti punya potensi khusus yang bisa memberikan manfaat keren buat partai Golkar.
Coba deh dipikirkan, kalau misalnya Pak Paloh yang merantau di Nasdem bisa berkontribusi buat Golkar. Belum lagi ada perantau lain semacam Pak Prabowo Subianto di Partai Gerindra, Pak Wiranto di Partai Hanura, atau Pak Tommy Soeharto di Partai Berkarya. Beuh, kalau mereka berkontribusi buat Golkar, bakal sekuat apa ya partai beringin itu?
Ya, tapi itu kan cuma sekadar candaan, lagian para diaspora Golkar itu juga sepertinya sudah nyaman di perantauan. Sekarang tinggal Golkar aja nih harus bisa membuat kadernya betah dan gak berkonflik biar gak banyak lagi kader potensial yang merantau. (H33)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.