HomeRagamDensus 88 Periksa 17 WNI Yang Dideportasi Turki

Densus 88 Periksa 17 WNI Yang Dideportasi Turki

“Mereka ini menjadi korban iming-iming pihak tertentu terkait ISIS. Mereka akan hidup berdasarkan syariat islam,” ujar Rikwanto


pinterpolitik.comRabu, 25 Januari 2017.

JAKARTA – Sebanyak 17 WNI diperiksa Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri. Mereka terindikasi ikut dalam konflik di Suriah. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar menerangkan, dugaan itu diketahui ketika 17 WNI itu dideportasi pemerintah Turki pada Sabtu, 21 Januari 2016.

Ke-17 warga Indonesia dipulangkan paksa dari Turki, menggunakan maskapai Turkish Airlines, Mereka sebelumnya diduga hendak menuju Suriah lewat Turki untuk begabung dengan ISIS. Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto , mereka bertolak ke Suriah karena ada bujuk rayu dari perekrut dan  dijanjikan menjadi warga ISIS dan menjalani kehidupan yang baru di Suriah.

“Mereka ini menjadi korban iming-iming pihak tertentu terkait ISIS. Mereka akan hidup berdasarkan syariat islam,” ujar Rikwanto di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/1)

Perekrut membujuk korban melalui telepon maupun media sosial. Rikwanto mengatakan, para korban terbujuk untuk menjadi simpatisan ISIS karena tidak mengetahui apa yang akan mereka hadapi di sana. Mereka tak tahu jika ada perang yang bergejolak di Suriah.

“Sesampai di Turki mereka akan ditampung di tempat-tempat tersembunyi di apartemen tersembunyi. Pada waktu aman, akan disusupkan ke Suriah,” tambah Rikwanto.

Menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar, tidak diketahui kapan 17 WNI itu tiba di Turki. Tetapi, ketika tiba di Turki, mereka langsung diperiksa otoritas imigrasi setempat. Ternyata, 17 WNI ini terindikasi akan ikut dalam konflik di Suriah. Oleh sebab itu, pemerintah Turki langsung mengambil tindakan tegas dengan mendeportasi.

Baca juga :  Pemimpin Jakarta Pilihan Netizen Pinpol

“Ya mereka terindikasi ikut kegiatan konflik di Suriah dan Irak itu dijaring. Jadi setelah dijaring, mereka diinterview di sana dan mereka (pemerintah Turki) melakukan langkah deportasi,” terang Boy.

Ke-17 WNI tersebut adalah JF (Laki-laki), FW (Laki-laki), M (Laki-laki), S (Perempuan), RRZ (Laki-laki), UAS (Perempuan), APA (Perempuan), AH (Laki-laki), ARR ((Laki-laki, anak-anak), ZKI (Perempuan), SMA (Laki-laki), SS (Perempuan), MSR (Perempuan), S (Perempuan), IOM (Perempuan), MBM (Perempuan), dan SAA (Laki-laki). Saat ini mereka berada di Dinas Sosial Pondok Bambu, Jakarta Timur, untuk dibina. (dtk/A15)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

Paloh Pensiun NasDem, Anies Penerusnya?

Sinyal “ketidakabadian” Surya Paloh bisa saja terkait dengan regenerasi yang mungkin akan terjadi di Partai NasDem dalam beberapa waktu ke depan. Penerusnya dinilai tetap selaras dengan Surya, meski boleh jadi tak diteruskan oleh sang anak. Serta satu hal lain yang cukup menarik, sosok yang tepat untuk menyeimbangkan relasi dengan kekuasaan dan, plus Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo, Kunci Kembalinya Negara Hadir?

Dalam kunjungan kenegaraan Prabowo ke Tiongkok, sejumlah konglomerat besar ikut serta dalam rombongan. Mungkinkah negara kini kembali hadir?

Prabowo dan “Kebangkitan Majapahit”

Narasi kejayaan Nusantara bukan tidak mungkin jadi landasan Prabowo untuk bangun kebanggaan nasional dan perkuat posisi Indonesia di dunia.

Prabowo & Trump: MAGA vs MIGA? 

Sama seperti Donald Trump, Prabowo Subianto kerap diproyeksikan akan terapkan kebijakan-kebijakan proteksionis. Jika benar terjadi, apakah ini akan berdampak baik bagi Indonesia? 

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.

Menguji “Otot Politik” Andika Perkasa

Pilgub Jawa Tengah 2024 kiranya bukan bagaimana kelihaian politik Andika Perkasa bekerja di debutnya di kontestasi elektoral, melainkan mengenai sebuah hal yang juga lebih besar dari sekadar pembuktian PDIP untuk mempertahankan kehormatan mereka di kandang sendiri.

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...