Site icon PinterPolitik.com

Demokrat-PKB, Pacar Rasa Teman

Demokrat-PKB, Pacar Rasa Teman

Istimewa

“Setelah kami bertemu, kemudian ditingkatkan ke level ketua umum. Nah, tiga kali sudah hampir bertemu. Dan akhirnya tidak jadi, karena Cak Imin enggak datang. Padahal dua ketum partai lain ada.” ~ Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Panjaitan.


PinterPolitik.com

[dropcap]B[/dropcap]agi Demokrat, pembentukan poros ketiga merupakan sesuatu dambaan tersendiri. Sayang niatan ini gak berbanding lurus dengan dukungan yang ada. Pasalnya salah satu partai pengusung malah tampak angot-angotan. Ya siapa lagi kalau bukan PKB. Jiah, nih partai emang gak pendirian banget sih.

PKB memang melihat segala kemungkinan potensial yang bisa dicapai, baik itu merapat ke kubu Petahana, maupun membentuk Poros Ketiga bersama Demokrat dan PAN. Sejauh ini, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memang masih mencoba peruntungannya menjadi Cawapres Jokowi.

Karena bagi Cak Imin, kesempatan itu gak dia dapatkan jika PKB membentuk Poros Ketiga Bersama Demokrat. Itu karena secara matematik Politik, angka kursi PKB di Parlemen adalah yang terendah diantara dua partai lainnya. Ya jelas aja, Cak Imin kabur-kaburan kayak layangan singit.

Coba kita intip-intip perolehan kursi ketiga partai ini: PKB (47 kursi DPR atau 9,04 persen), PAN (49 kursi DPR atau 7,59 persen), dan Partai Demokrat (61 kursi DPR atau 10,19 persen). Gabungan ketiganya mencapai 157 kursi, itu sudah lebih dari cukup untuk membentuk Poros Ketiga.

Syarat pencalonan capres sendiri memang mengharuskan perolehan suara nasional minimal 25 persen atau perolehan kursi DPR minimal 20 persen (112 kursi DPR). Tapi beda cerita nih kalau PKB ngebalelo, karena gabungan Demokrat dan PAN hanya 110 kursi. Jiah, nanggung amat kurang 2 lagi, buahahaha.

Jadi kebayang lah ya, betapa keselnya Demokrat ditinggal lari-larian sama Cak Imin ini. Bukan sekali loh, Ketua umum PKB ini kabur-kaburan, tiga kali malah. Beuh, udah kayak main petak umpet aja sih dua partai ini. Ya namanya juga politisi, ya harus oportunis. Kalau ada pilihan lebih baik, kenapa gak kan!

Sebelum ini, Demokrat bersama PAN memang sudah mengagendakan pertemuan dengan mengajak PKB untuk membicarakan kemungkinan lahirnya Poros Ketiga. Eh tapinya, dari tiga kali pertemuan, cuma dua ketua umum dari partai Dremokrat dan PAN yang hadir. Hadeuh, cape deh.

Bagi PKB, mendukung posisi Petahana Jokowi itu lebih sexy daripada gabung bersama Demokrat membentuk Poros Ketiga. Bak hubungan pacaran muda-mudi nih ya, perasaan PKB pada Demokrat hambar gitu deh. Ini partai udah kayak pacar rasa teman aja ya, gak ada perasaan unch unch gitu, hahaha. (K16)

Exit mobile version