“Kutuliskan kenangan tentang caraku menemukan dirimu. Tentang apa yang membuatku mudah berikan hatiku padamu. Takkan habis sejuta lagu untuk menceritakan cantikmu. Kan teramat panjang puisi ‘tuk menyuratkan cinta ini.” ~ Surat Cinta Untuk Starla.
PinterPolitik.com
[dropcap]B[/dropcap]agaikan wanita yang sedang Pendekatan (PDKT) pada seorang pria, Demokrat saat ini seperti tengah melancarkan jurus-jurus pernyataan cinta mendekati Jokowi. Pelan-pelan tapi pasti, arah dari lirikan ini akan mengunci kemenangan bagi Jokowi. Cie-Cie yang mau merapat. Tapi apa iya mulus-mulus aja?
Sejauh ini memang nama-nama partai seperti Golkar, PDIP, Nasdem, Hanura, dan PPP sudah mendeklarasikan mendukung Jokowi sebagai Capres 2019. Jika saja nanti Demokrat masuk ikut mendukung, wow, kebayang bakal gigit jari deh kubu sebelah hahaha.
Belum lagi kalau PKB kembali mendukung Jokowi, nah makin kecil peluang bagi tokoh lain jika ingin bertarung ke ajang Pilpres 2019 mendatang. Itu karena mengingat syarat presidential treshold (PT) 20 persen. Wah, Pak Prabowo gimana dungs nasibnya nanti. Pulang kampung ga dia ya? Kacian, cup cup cup.
Tapi apa artinya kalau Demokrat merapat ke Jokowi, udah otomatis akan menyodorkan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Cawapres? Harapannya sih udah pasti gitu. Iya kali udah merapat mendukung tapi gak dapet jatah Cawapres.
Rencananya pada 10-11 Maret 2018 Partai Demokrat akan menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) di Jakarta. Salah satu pembahasan dalam rapimnas tersebut nantinya mengenai kemungkinan mengusung Agus Yudhoyono sebagai Cawapres Jokowi.
Pada Survei Poltracking, nama AHY memang sudah mencuat sebagai kandidat terkuat menjadi Cawapres mendampingi Jokowi. Elektabilitas AHY berada di posisi pertama atau 13,5 persen dalam simulasi pemilihan 15 kandidat cawapres pendamping Jokowi.
Yang pasti partai lain pendukung Jokowi bakal ngambek kalau ujung-ujungnya AHY yang dipilih mendampingi Jokowi menjadi Cawapres. Kan gak sopan, datang terakhir tapi minta jatah gede duluan. Mau dinyinyirin partai pendukung yang lain emangnya? Hadeuh.
Meski masuknya Demokrat dalam barisan pendukung Jokowi nantinya dapat berkontribusi besar pada kemenangan Pilpres 2019, tapi keinginan Demokrat itu belum tentu diterima oleh PDIP sebagai partai yang memimpin dukungan capres Jokowi. Artinya, mesti harus sungkem dulu tuh sama Mami Mega. Kalau Demokrat udah dapet restu dari Mami, baru deh semua bisa lancar hahaha. (K16)