“Jangan buang waktu dengan mengeluh. Kalau Anda memang ingin, buktikan dengan tindakan!”
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]residen Joko Widodo telah menunjuk Yasonna Laoly, Menteri Hukum dan HAM untuk membahas revisi UU MD3 bersama DPR. Setelah dibahas, Laoly memberikan restunya atas UU MD3.
Namun di luar perkiraan, ternyata Laoly terlambat memberikan laporan kepada Presiden terkait kinerjanya saat menjadi delegasi pemerintah ke DPR. Ahhh syudahlahhh. Hmmm, ternyata ini toh penyebab meruncingnya hubungan antara DPR dan pemerintah.
Makanya jangan salahin Jokowi kalau menolak menandatangani UU MD3 secara mendadak begitu, ya dalam proses pembahasan revisinya aja Menterinya tak melaporkan apa – apa.
Hadeuuuhhh, mau tak mau Yasonna harus bertanggungjawab atas kecerobohannya tak memberikan laporan kepada Presiden. Heuuuhhh sepele banget! Siapkah Yasonna diberikan hukuman? Weleeeh weleeeeh.
Akhirnya, tak aneh lagi bila banyak pihak meminta agar Jokowi mempertimbangkan Yasonna untuk ‘dibuang’ dari Kabinet Kerja. Ahhh syudahlah, tapi kan Yasonna itu dari PDI Perjuangan, masa iya Jokowi rela ‘membuang’ temannya sendiri, weleeeh weleeeh.
Tapi kalau kinerjanya malah merugikan dan membuat gaduh tak ada salahnya dong diganti. Suara – suara reshufle juga muncul dari Partai Demokrat. Hmmmm, cieeee mulai memberikan saran demi kebaikan pemerintahan Jokowi, weleeeeh weleeeh.
Karena Yasonna ceroboh tak lapor UU MD3, Partai Demokrat ‘memaksa’ Jokowi mengganti Yasonna. Tapi kan bukannya Partai Demokrat itu ikut mendukung UU MD3? Berseberangan dong sama Jokowi? Kok malah ngasih saran reshuflfe sih? Weleeeeh weleeeh.
Tapi kalau Jokowi ‘membuang’ kader PDI Perjuangan itu dari kabinet, lalu yang menggantikannya siapa? Partai Demokrat tak ada niatan untuk mengisi posisi itu? Woailahhh siapa ya, uhuuuuyyy.
Kalau bicara tentang jabatan di bidang hukum biasanya Partai Demokrat mengandalkan si poltak raja minyak, tapi… ahhh syudahhhlah, sepertinya tak mungkin karena si poltak tak lagi menjadi kader Partai Demokrat.
Lalu siapa dong kader Partai Demokrat yang akan mengisi posisi itu? Hmmm, kalau punya usulan harus bertanggungjawab dong.
Tidak hanya teriak ‘pecat Yasonna!’ Tapi usulkan juga penggantinya. Kan lumayan kalau Demokrat dapet kursi Menteri, bukan begitu? Weleeeh weleeeh. Adakah yang bersedia? (Z19)