HomeCelotehDemo Rasa The Avengers

Demo Rasa The Avengers

“Avengers!  Assemble!” – Captain America


 PinterPolitik.com

Persatuan itu memang punya kekuatan yang dahsyat. Kebencian kolektif terhadap penguasa, sepertinya menjadi pemantik dari bersatunya berbagai kelompok sub-kultur bahkan anak dibawah umur (siswa) sekalipun.

Turunnya mahasiswa ke jalan sepertinya menjadi momentum untuk memperjuangkan hak-hak sipil warga negara. Apalagi anak muda saat ini terkenal sebagai generasi sadar politik. Zaman sudah bergeser sepertinya. Bapak-bapak dan ibu-ibu buka medsos saja di rumah.

Berbagai tagar yang menyindir DPR, kerap digaungkan di media sosial sehingga banyak menarik elemen masyarakat. Kemudian, bergabungnya elemen mengejutkan ke dalam perjuangan jalanan melawan kesewenangan, turut memeriahkan pesta demo kemarin.

Kehadiran K-popers dan wibu yang selama ini dinilai alay menjadi warna menarik dalam demo tersebut. Belum lagi turunnya anak STM. Walaupun siswa STM tiba-tiba menyerbu jalan, mengepung mobil polisi, serta menyumpah serapah tanpa ada substansi berarti, tetap saja publik riuh.

“Akan kita lanjutkan perjuangan kakak-kakak sekalian!” Jiwa barbarnya menyala-nyala. Kapan lagi mereka demo (tawuran) dibantu warga bahkan mahasiswa?

Bahkan, selebgram sekelas Awkarin, yang dulu sering dihina sekarang menjadi people heroine. Karin membagi-bagikan makanan di tengah demonstran serta terus mengkampanyekan penundaan RKUHP dan pembatalan UU KPK.

Gak pernah terbayangkan bagi saya, bahwa Awkarin yang pernah menangis di Youtube karena putus dengan pacarnya sekarang bisa turun ke jalan dan membela demokrasi. Suatu perubahan yang menakjubkan.

Tapi yang didemo kok gak berubah-berubah. Contohlah Awkarin sekali-kali. Awkarin lebih berguna sepertinya dari DPR.

Demonstrasi ini juga membuat eks personel Banda Neira, Ananda Wardhana Badudu menggalang dana dalam platform Kitabisa. Ananda berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp128,5 juta dari 1565 donatur. Akun Ananda ini juga terkait dengan akun grup musik Efek Rumah Kaca, yang juga menampung donasi.

Baca juga :  Dinasti Megawati di DPR?

Sesungguhnya ada hikmah di balik kebencian terhadap anggota DPR di Senayan sana.

Seperti perlawanan Captain America kepada Thanos di Endgame. Ketika dia meneguhkan diri untuk berjuang sendirian, datanglah bala bantuan berbondong-bondong. Ketika mahasiswa merasa sendirian, datanglah K-popers, wibu, anak STM dan Awkarin menghadang DPR dan semprotan gas air mata. (M52)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Gerindra-PKS Tega Anies Sendiri?

“Being alone is very difficult.” – Yoko Ono PinterPolitik.com Menjelang pergantian tahun biasanya orang-orang akan punya resolusi baru. Malah sering kali resolusi tahun-tahun sebelumnya yang belum...

Ada Luhut, Langkah Bamsoet Surut?

“Empires won by conquest have always fallen either by revolt within or by defeat by a rival.” – John Boyd Orr, Scottish Physician and...

Balasan Jokowi pada Uni Eropa

“Negotiations are a euphemism for capitulation if the shadow of power is not cast across the bargaining table.” – George P. Shultz PinterPolitik.com Sekali-kali mari kita...