Site icon PinterPolitik.com

Danau, Pelampiasan Susi-Sandi?

Danau, Pelampiasan Susi-Sandi?

Menteri KKP RI, Susi Pudjiastuti dan Sandiaga S. Uno, Wakil Gubernur DKI Jakarta. (Foto: Viva)

“Pemimpin yang baik harus siap berkorban untuk memperjuangkan kebebasan rakyatnya.” ~ Nelson Mandela


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]engorbanan menjadi seorang pemimpin ialah rela mewakafkan dirinya bagi masyarakat.

Atau dalam kalimat yang sederhananya, lebih memprioritaskan kepentingan orang lain di atas kepentingan individunya.

Sayangnya, saat ini perjuangan itu mengalami banyak peralihan karena berbagai desakan. Pemimpin yang seharusnya melayani, kini berlagak seolah Raja yang harus dilayani sampai hal – hal terkecil.

Jadi sebenernya yang mau melayani dan dilayani itu, siapa sih? Kok malah ketuker gitu ya, padahal secara definisi pemimpin itu telah dijelaskan saat kampanye, ‘pemimpin adalah pelayan’. Hmmm, coba skeptis ah weleeeeh weleeeeh.

Ternyata adagium itu hanya buaian belaka, ah tak aneh. Miris ga? Seharusnya sih, miris. Apalagi sosok pemimpin yang menjadikan segala sesuatunya sebagai pemuas hasrat atau pelampiasan ambisi pribadinya semata, weleeeh weeleeeh.

Ingat ya, kalau mau jadi pemimpin yang baik itu ambisi boleh besar. Namun, kembali pada niat dan tujuan awal menjadi pejabat, mampukah hak masyarakat pra sejahtera diperjuangkan?

Beda kayaknya dengan tingkah dua pejabat ini, Menteri Susi Pudjiastuti akan beradu dengan Sandiaga S. Uno di Festival Danau Sunter, Jakarta Utara. Ngadu balapan loh, ah syudaaaahhhlah.

Bilangnya sih balapannya di atas air, Susi mendayung perahu dan Sandi yang akan berenang, Weleeeeeh weleeeeeh.

Hadiahnya apa? Ga ada! Hanya mempertaruhkan gengsi aja itu. Namun, pertarungan antara keduanya ini ‘memaksa’ pihak yang melakukan pembugaran Danau Sunter jadi harus mengebut waktu pengerjaannya. Kalau tidak? Pertarungan antara Susi dan Sandi akan gagal total.

Mengapa waktu pembugaran harus dikorbankan demi pertarungan antara Susi dan Sandi?

Berhubung keduanya punya jabatan strategis, akhirnya lebih dimudahkan untuk memaksakan kehendaknya dan mengorbankan proses perbaikan yang dibutuhkan.

Sepenting apa sih pertarungan antara mereka berdua? Iseng – iseng kali ya, hehehe. Apa pentingnya juga pertarungan yang cuma bikin lelah aja.

Emang tugas Menteri dan wakil Gubernur tak cukup membuat mereka sibuk? Kok pembugaran itu diminta cepat lagi? Sampe – sampe nyari hiburan begitu, weleeeeh weleeeeh.

Kalau sekarang keduanya ngotot tetep pengen bertarung dan ‘memaksa’ mempercepat pembugaran Danau Sunter. Kalau Danau rusak? Sudah tahu kan siapa yang harus dicari kalau ujungnya begini? (Z19)

Exit mobile version