“Need protection, all your dresses bulletproof” – Mac Miller, penyanyi rap asal Amerika Serikat
PinterPolitik.com
Virus Corona (Covid-19) ini menyisakan luka banget ya, gengs. Korban berjatuhan tanpa henti di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Saat ini korban di Indonesia akibat si kecil Covid-19 ini sudah hampir 3.000, cuy. Tepatnya 2.313 masih dirawat, 221 meninggal dunia, dan 204 dinyatakan sembuh. Itupun kalau data ini valid ya, cuy. Soalnya, tidak sedikit yang mengatakan bahwa sampai saat ini pemerintah masih menutupi data kasus Corona yang sebenarnya. Upss, hehehe.
Kalaupun itu benar cuy, semoga secepatnya pemerintah segera mengambil tindakan tepat dan sigap ya, gengs, sehingga dapat secepatnya menangani dan menekan angka korban Covid-19.
By the way nih, gengs, ada informasi yang sangat mengejutkan nih berkaitan dengan Alat Pelindung Diri (APD). Sekarang ini, permasalahan APD ini sangat sensitif bahkan sampai membuat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melayangkan surat protes kepada pemerintah karena tidak sedikit tenaga medis kekurangan alat pelindung diri dan menjadi korban keganasan Covid-19.
Gini gengs ceritanya. Nah, teryata nih, cuy, Indonesia merupakan negara produsen APD terbesar di dunia dengan standarisasi World Health Organization (WHO) loh. Wadadaw. Lho, padahal kan tim medis kita sangat kekurangan APD – bahkan hingga ada tenaga medis yang menggunakan jas hujan sebagai APD.
Hal ini terungkap ketika Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo menjalani sidang di hadapan Komisi VIII DPR RI. Menurut doi, kondisi dunia saat ini sangat memprihatinkan. Banyak negara besar di dunia saling memperebutkan Alat Kesehatan (Alkes) dan APD tetapi doi bersyukur karena di tengah kondisi ini Indonesia merupakan produsen APD terbesar di dunia.
Weleh-weleh, kalau memang negara kita ini produsen APD terbesar di dunia nih gengs, kok kita kemarin sampai kekurangan APD ya, cuy? Emang di-ke-mana-in pak APD yang sudah di produksi? Bukan di lempar ke negara tetangga kan seperti kasus masker sebelumnya? Uppss.
Pasalnya nih gengs, jika kita produsen terbesar, harusnya kebutuhan dalam negeri dulu yang dipenuhi. Bukan malah negara lain yang kita supply.
Masa lagi-lagi hanya mementingkan kepentingan ekonomi dari pada keselamatan publik? Tapi kan, kata Bapak Presiden dulu ketika kampanye, Indonesia ini negara yang kaya raya. Hehehe.
Kalaupun ternyata ada pihak yang menimbun dan melakukan tindakan penyalahgunaan wewenang, harusnya bisa ditangkap, cuy, agar pendistribusian APD di dalam negeri dapat terpenuhi.
Ngomong-ngomong nih, meilihat kondisi seperti saat ini, miris banget ya nasib tim medis dan dokter kita meskipun negara kita produsen terbesar APD. Hadeuhh.
Padahal nih gengs, tim medis dan dokter adalah sosok yang paling vital dalam kondisi sekarang. Bahkan nih, kalau dianalogikan mereka mungkin setara dengan tim khusus militer ketika terjadi perang besar sehingga mereka membutuhkan tameng besar dan tebal agar dapat melindungi diri sendiri dan menyelamatkan masyarakat.
Lah, kalau kita kekurangan APD, secara otomatis dokter dan tim medis menjadi tidak fokus dalam menangani pasien karena was–was karena takut terpapar Covid-19 sehingga kinerja tidak dapat berjalan secara optimal. Hadeuhh.
Semoga nasib baik secepatnya menghampiri tim medis dan dokter ya, gengs, agar dapat tetap semangat menyelamatkan Bumi Pertiwi ini. Semoga rekan-rekan medis juga senantiasa diberi perlindungan agar tetap dapat menemui keluarga di rumah yang setia menunggu. (F46)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.