“Jangan benci bilang cinta. Jangan marah bilang sayang. Jangan mendustai hati.” – Radja, Benci Bilang Cinta
PinterPolitik.com
Drama terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) terus bergulir. Pemain tambahan kali ini adalah Projo, komunitas relawan terbesar pendukung Jokowi. Projo ini merupakan barisan yang cukup tersakiti juga setelah Jokowi memilih Prabowo jadi Menhan.
Sudah berkeringat bela-belain 01 di elektoral kemarin, sampe ribut-ribut debat kusir sana-sini, eh Gerindra melenggang ke Istana. Untuk apa semua usaha keras Pro Jokowi (Projo) kemarin? Tentunya Projo pun mafhum ini semua panggung sandiwara politik, klasik sekali. Mereka pun memutuskan untuk bubar pada 24 Oktober kemarin.
Jokowi sudah kepilih lagi, cek! Prabowo jadi Menhan, yasudah, cek! Koalisi Jokowi makin kuat, cek! Sudah tidak ada yang perlu dibela dan diributkan jadi agaknya mereka pun mau bubar.
Tapi tunggu, ternyata ada plot twist-nya! Budi Arie Setiadi, Ketua Umum Relawan Projo kepilih jadi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamen Desa & PDT). Eng ing eng….
Projo pun batal bubar. Bilangnya memang mau pamit, tapi ditugaskan kembali. Projo kan komunitas yang setia di garis rakyat.
Ini ngeles apa gimana ya? Lha wong mau bubar ki ya bubar aja. Kok jadi banyak alesan gini?
Sampe bilang kalo sudah mulai cinta sama Pak Prabowo slow dikit-dikit. Bahkan beralasan kalo akar rumput itu labil karena gak dukung rekonsiliasi antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo, yang sekarang sudah jadi atasan dan bawahan.
Hayo, yang labil itu akar rumput atau Pak Budi Arie sendiri? Awalnya nyerang 02 pas elektoral, kecewa pak Prabowo jadi Menhan terus mau bubar, eh pas dapet posisi gak jadi bubar dengan berbagai dalih.
Yah semua sudah mafhum sih, kalo politik itu adalah panggung sandiwara dengan berbagai aransemen mendadak penuh plot twist. Kalo dulu benci Prabowo sekarang sudah mulai bersemi bunga-bunga cinta. Lagipula Pak Budi sendiri sudah jadi Wamen, yah yang penting asyik kan. (M52)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.