Presiden Jokowi memamerkan sepeda motor chopper barunya, Royal Enfield Bullet 350cc. Seperti biasanya, nyinyiran dan sentilan pun berdatangan. Apa betul motor Jokowi itu salah kaprah?
PinterPolitik.com
“Enggak ada [izin] itu. Silakan saja kalau mau modifikasi, enggak masalah.” ~ Bayu Indarto, Marketing Communication Royal Enfield Indonesia
Sabtu (20/1) lalu, berbagai media sibuk memberitakan tentang motor baru Presiden Jokowi. Motor chopper hasil modifikasi anak bangsa ini, ia beli dengan kocek pribadinya sendiri seharga Rp 140 juta, katanya sih Rp, 10 juta lebih murah dari harga saat dipamerkan di Jepang.
Seketika, motor berwarna gold ini pun langsung menjadi trending topic. Komentar yang positif sampai yang nyinyir pun bertubi-tubi datang. Salah satu yang enggak tahan untuk menyentil, yaitu Kader Demokrat Roy Suryo. Mantan Menteri Olahraga ini, heran mengapa Jokowi bangga banget sama motor yang nyata-nyata mereknya dari Inggris.
Begitu juga dengan Fahri Hamzah, tapi abaikan saja, apa sih yang enggak disyirikin sama orang itu? Kalau Bamsoet pamer kekayaan melimpah ruah, hasil produksi impor semua, kok dibela-bela sampai segitunya. Motor buatan dalam negeri yang harganya ga sampai se-Ferrarinya Bamsoet aja, pakai kebakaran jenggot bener yah.
Motor Royal Enfield ini, sejatinya memanglah motor produksi Inggris. Tapi kemudian dimodifikasi oleh sekelompok anak muda yang tergabung dalam Elders Garage. Bahkan kabarnya, motor ini sudah berbeda sama sekali dengan ‘aslinya’, karena hanya menyisakan 30 persen saja, yaitu mesin, tromol, dan ban.
Anyway, kaum sebelah punya gorengan baru : Jokowi sempat2nya beli motor Custom Chopper, sementara bayi Suku Asmat menderita gizi buruk.
Nah lho Jokowi beli motor 140 jt loe hebohnya kayak kebakaran jenggot,,, sdgkan korupsi yg miliar2 loe pd diam.? #OonPermanen pic.twitter.com/9j42DAwImA
— Rizma #Projo ? (@RizmaWidiono) January 20, 2018
Jadi apakah motor ini masih bisa dibilang buatan Inggris? Entahlah, sebab dari fisiknya sudah benar-benar berbeda dengan bentuk awalnya. Bahkan pihak Royal Enfield di Indonesia juga tidak mempermasalahkannya. Dari segi harga pun, jauh sekali perbedaannya dengan harga Royal Enfield asli yang – kabarnya, bisa mencapai Rp 600 juta lebih! Wow, mungkin ini yang bikin banyak orang ngiri ya.
Ternyata kenyinyiran publik enggak sampai di situ saja, ada juga yang mempertanyakan, bukankah motor modifikasi itu harus uji kelayakan dulu? Ada juga yang menyatakan kalau bentuknya berbeda dengan aslinya, bukankah harus dibuat izinnya dulu? Bahkan ada juga yang bilang kalau Jokowi sudah salah kaprah dan menyalahi undang-undang. Hmmm, ternyata orang Indonesia itu otaknya rumit sekali ya?
Meski banyak pertanyaan dan kritikan, tapi sepertinya Jokowi bahagia-bahagia aja tuh ama chopper barunya. Bahkan konon, ia sempat uji coba motor itu dengan mengelilingi taman Istana. Bukan itu saja, ia juga bahkan berencana untuk melakukan touring offroad menyusuri jalan-jalan di Papua dan Kalimantan. Jadi biarin aja deh orang-orang yang pusingin urusan perizinan itu, yang penting kan Jokowi sekarang lagi senang karena punya “mainan” baru. (R24)