“Nanti akan kita masukkan juga aturan terkait mantan narapidana kasus korupsi dilarang nyaleg. Kami akan masukkan di PKPU pencalonan caleg.” ~ Komisioner KPU, Hasyim Asy’ari.
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]ejumlah politisi ramai-ramai berkeluh kesah mengenai niatan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akan melarang mantan narapidana korupsi untuk mencalonkan diri menjadi anggota legislatif (Caleg). Niatan ini padahal baik, tapi kok banyak Politisi yang Gamang, Galau, Gusar, Gundah, Gulana, Gelisah gitu ya.
Sesuatu yang baik kenapa dipermasalahkan? Gak perlu lah ya kawatir lebay gitu. Toh tujuannya baik. Apa untuk melindungi kroni-kroninya yang kebetulan ada diantara mereka yang terjerat kasus korupsi? Nah, ini mah kongkalikong namanya. Udah lah buang jauh-jauh temen yang kayak gitu!
Atau keluh kesah itu hanya dalih sekedar untuk melindungi diri sendiri dari dilarangnya mereka untuk nyaleg lagi. Eits, tunggu sebentar, artinya politisi yang lagi berkeluh kesah ini ada indikasi korupsi dung ya? Mmm, pantesan gak pro sama niatan KPU ini. Lha dianya sendiri juga gak bersih sih.
Iya sih ada asas persamaan di mata hukum yang menyatakan semua orang punya hak memilih dan dipilih. Tapi korupsi itu termasuk kejahatan spesial, jadi mereka yang sudah pernah terbukti melanggar hukum maka sudah gak punya hak dipilih, karena pernah menyalahgunakan wewenang.
Ketua KPU RI Arief Budiman sebenarnya udah jelasin, kalau usulan larangan mantan narapidana korupsi menjadi calon anggota legislatif ini semata sebagai langkah pencegahan berkembangnya kejahatan korupsi. Yang tidak sepakat tentang ini, artinya dia politisi kotor karena pro korupsi. Simpel kan.
Andai para koruptor mantan napi ini boleh berkata, “KPU, apa yang kamu lakukan ke aku itu jahat!” Jiahahaha, dianya nangis mewek. Lagian sih, dulu waktu dikasih amanat, malah berkhianat. Jadi wajar dung kalau KPU menilai narapinada kasus korupsi gak layak menduduki jabatan publik ke depannya!
Gan, coba deh kalian intip-intip celotehan siapa aja para politisi yang kontra terhadap niatan KPU ini. Cek dari partai mana politisi yang memberikan statement itu? Nanti kalian bisa nilai sendiri, partai mana yang memang pro korupsi. Dan saat Pilkada dan Pilpres tiba, kuy rame-rame jangan pilih Caleg dan Capresnya! (K16)