“Orang tahu saya Jokowers, Ahokers garis keras. Selama tiga tahun (karakter keras) Ni Luh Jelantik akan saya tinggalkan. Diplomatis akan tetap jalan.” ~ Ni Luh Djelantik
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]artai Solidaritas Indonesia (PSI), partai yang masih jadi anak baru ini sedang sibuk menyeleksi para calon anggota legislatif yang akan diusung oleh PSI di Pileg 2019 mendatang.
Kalau kata Ketua Umumnya, Grace Natalie, caleg – caleg ini datang dari berbagai latarbelakang dan tak jarang juga terdiri dari orang yang baru pertama kali masuk ke dunia politik.
Walaupun yang daftar masih baru, tapi jurinya terdiri dari para tokoh dan pakar di bidangnya seperti Mahfud MD, Bivitri Susanti, Mari Elka Pangestu, Goenawan Mohamad, dan yang lainnya.
Hmmm, berarti kalau mau jadi caleg dari PSI itu agak susah dong, selain tahapannya banyak, diujinya juga sama orang – orang yang punya kompetensi di bidang politik, hukum, dan beragam disiplin ilmu lainnya.
Tak mengapalah, namanya juga proses belajar berpolitik, kalau lolos uji berarti tandanya sabar, uppsss, maksudnya punya kemampuan.
Kalau dilihat – lihat ada yang menarik dari caleg PSI, ia adalah pegiat industri sekaligus desainer sepatu yang sudah malang melintang di Indonesia sampai mancanegara. Hmmm, ia adalah Ni Luh Djelantik.
Tapi yang tak disangka, motivasi dasar Ni Luh untuk mendaftarkan diri sebagai caleg PSI itu ternyata berasal dari sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Walaupun masih mendekam di jeruji besi, Ahok masih jadi inspirasi orang lain untuk jadi caleg, luar biasa, weleeeh weleeeh.
Hmmm, ternyata ehhh ternyata Ni Luh itu memang sedari dulu selalu menjadi pembela Ahok, makanya ia menamakan dirinya Ahokers. Jadi wajar banget kalau Ni Luh terinspirasi oleh Ahok.
Kalau Ahokers begitu, kayaknya bisa langsung masuk PSI ya? Kan tahu sendiri, PSI sedari awalnya aja ngumpulin KTP buat Ahok kan? Sejalan lah sama PSI.
Upppsss, tapi Ni Luh umurnya udah 42 tahun, PSI ga jadi partainya anak muda lagi dong kalau Ni Luh diterima, hayoooo PSI lagi bingung antara menerima atau engga ya? Uhuukkk uhuuukkk.
Makanya kalau kata Adlin Sinclair, PSI ga perlu bingung, mending konsisten dan teguh sama pendiriannya aja.
Kalau mau jadi partai penghimpun Ahokers ya dikumpulkan, tapi kalau mau jadi partainya anak muda ya yang dipilih cuma anak mudanya aja dong, weleeeeh weleeeh. (Z19)