“Marah itu gampang. Tapi marah kepada siapa, dengan kadar kemarahan yang pas, pada saat dan tujuan yang tepat, serta dengan cara yang benar, itu yang sulit.”
PinterPolitik.com
[dropcap]W[/dropcap]alaupun Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 masih lumayan lama, namun ternyata nama – nama yang akan bertarung sudah menghiasi bursa pencalonan.
Perebutan cukup sengit bagi para tokoh nasional, anehnya, tokoh itu malah berebut kursi Calon Wakil Presiden, weleeeeh weleeeeh dibandingkan saling sikut mengambil posisi sebagai Presiden. Wedeeewww.
Mau aja ih jadi nomor dua, weleeeeh weleeeh. Cari aman terus nih, cobalah dong sekali – kali lawan arusnya. Jangan jadi pengekor terus, uppppsss, weleeeeh weleeeeh.
Apalagi para tokoh nasional yang mau jadi Cawapres ini maunya nempel sama Jokowi, hmmmm kebaca banget dah, pengennya itu kan langsung menang secara gampang. Enak aja, weeeewww.
Dari sekian banyak tokoh yang mulai disebut – sebut, nama yang paling santer terdengar untuk menjadi Calon Wakil Presiden pendamping Jokowi ialah Cak Imin a.k.a Muhaimin Iskandar yang juga menjabat sebagai Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), ahhh syudahlah.
Yakin nih? Hadeuuuhh, Cak Imin makin sumringah dong, apalagi sebelumnya pun Jokowi sendiri pernah ngajak ke tempat yang ga ada urusannya sama Ketua PKB. Ya mungkin gara – gara itu ya, Cak Imin jadi kepedean.
Tapi ga ada jaminannya juga sih, catatannya kan kalau mau jadi Cawapres Jokowi itu kan harus memberikan elektabilitas yang tinggi dan berasal dari kalangan masyarakat agamis. Apa kabar Cak Imin? Bisa terpenuhikah? Uhuukkk, uhuuukk. Lahhh gimana ya?
Kalau dilihat dari perolehan suara PKB di Pileg 2014, rasa – rasanya tak begitu bagus juga sih, eleeeeuuh eleeeeuuuh. Lah terus gimana dong? Bakal dipilih ga ya? hmmm, sepertinya sulit.
Kalau ga jadi Cawapresnya Jokowi, Cak Imin gimana dong? Ahhh syudahlah. Hmmmm, coba Cak Imin merapat ke calon satu lagi, siapa tahu berjodoh kan, weleeeeh weleeeh.
Oh ini toh yang jadi alasan Cak Imin mau ketemu Prabowo Subianto, weleeeeh weleeeeh. Tapi sayang kok ga ketemu – ketemu ya, apa Cak Imin ga berjodoh juga dengan Prabowo? Ya terus gimana dong, Cak Imin?
Akhirnya, Cak Imin marah dan murka, kalau tak ada yang nampung lebih baik Cak Imin buat poros baru sendiri, poros baru sih bisa aja.
Tapi ada yang mau ikut emangnya? Weleeeh weleeeh. (Z19)