Site icon PinterPolitik.com

Buwas Curiga dan Terperdaya

Buwas Curiga dan Terperdaya

Foto : Istimewa

“Tetap lapar dan tetap bodoh, artinya kamu setia jadi hewan?”


PinterPolitik.com

[dropcap]D[/dropcap]irektur Utama Perum Bulog, Budi Waseso alias Buwas mengaku curiga dengan kebijakan impor pangan yang dilakukan Kementerian Perdagangan. Tidak sepatutnya Indonesia sebagai negara agraris melakukan hal tersebut.

Menurut kalian apa ada yang aneh dengan pernyataan Buwas itu? Hmmm, kalau saya sih aneh banget sama pernyataan itu. Bukankah impor yang dilakukan pemerintah khususnya beras sudah berlangsung puluhan tahun lalu ya? Kok doi baru komentarnya sekarang sih?

Wah curiga nih jangan-jangan Bulog lagi ada main sama oposisi Jokowi. Makanya Buwas bilang bahwa Republik Indonesia ini negara agraris, tapi kita justru malah impor bahan pertanian atau pangan. Ini kan ironis. Lebih ironis lagi negara pemakan tahu tempe ini kedelainya masih impor. Weleh-weleh.

Alasan kecurigaan Buwas terhadap kebijakan impor pangan adalah karena adanya keanehan dari hasil telisik Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), setidaknya dalam rentang waktu tahun 2015 hingga semester pertama tahun 2017.

Data BPK itu menemukan penerbitan persetujuan impor dalam rangka menjaga ketersediaan pangan dan stabilitas harga yang dilakukan Kementerian Perdagangan tidak melalui pembahasan dalam rapat koordinasi (Rakor) dan tanpa rekomendasi dari kementerian terkait.

Weleh-weleh, pada takut sama Om Paloh kali ya, jadi nurut deh disuruh ga usah buat rakor impor. Wkwkwk. Itu kata Rizal Ramli loh ya.

Hmm emang proses impor yang dilakukan Kementerian Perdagangan seperti impor gula, impor beras kukus, dan impor daging sapi yang mencapai angka Rp 737,65 miliar itu enggak usah dibuat rakor ya? Nggak mau ribet kah pak? Atau? Wkwkwk.

Kalau segala dibuat rakor kan uangnya kebagi-bagi sama yang lainnya, jadi jatah uang ke kantong pribadi makin dikit deh. Uppss, saya eggak bilang kalau rakor itu ajang suap untuk kesepakatan impor ya coy.

Mana mungkinlah aparatur kita mata duitan semua, mereka kan kerjanya bagus sampai-sampai negara kita kalah tuh sama Tiongkok yang ketahanan pangannya mencapai 10 tahun, padahal hanya bisa menanam sekali dalam setahun. Weleh-weleh.

Jadi yang salah siapa dong? Pemerintah, partainya Om Paloh, atau mafia impor nih? Uhhh, ngeri! Share on X

Menurut saya sih yang salah rakyat, udah tahu negara enggak punya ketahanan pangan, eh ini rakyatnya malah makan melulu. Udah makan, eh makanannya nggak dihabisin. Bikin susah pemerintah dan petani aja. Betul apa betul? (G35)

Exit mobile version