Rencana buruh untuk mengepung dan mencabut mandat Anies – Sandi, gertak sambel?
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]alau mau bicara gertak menggertak, ada satu permainan yang sangat suka sekali pakai gertakan. Karena gertakan jadi senjata utamanya. Permainan itu adalah poker.
Para pemainnya bebas menggertak lawan main agar taruhannya lebih meningkat. Sebaliknya, pemain lawan pun berhak melakukannya kepada lawan.
Jadi pemainnya harus tahu cara melakukan taktik bluffing tersebut, sekaligus memahami kapan waktu yang paling tepat untuk melancarkannya. Termasuk memahami pula caranya untuk menghadapi lawan main yang sudah mulai menggertak duluan.
Ibarat gertakan yang dipakai dalam permainan poker, ada dua pemain yang saling menggertak dengan taruhan yang ‘katanya’ sudah disepakati. Katakan lah taruhan ini dinamakan kontrak politik antara buruh dan gubernur saat masa kampanye.
Mau tahu bagaimana buruh dan gubernur bermain poker? Mari simak sedikit cuplikannya.
Buruh mengawali permainan dengan melakukan gertakan, ia mengancam akan mengepung Balaikota dan mencabut mandat gubernur. Wow mengerikan sekali. Pak gubernur takut? Atau justru melawan dengan gertakan balik?
Hmmm. Berhubung sifat gubernurnya kan tidak mudah terpancing dan tidak suka marah – marah. Sudah pasti hanya diam saja. Pak gubernur dengan tenang tak takut dengan gertakannya buruh.
Sekedar informasi, dalam permainan ini persoalan benar dan salah itu tidak penting. Yang terpenting ialah keberanian menggertak atau tidak.
Selain itu, kunci kemenangan terletak pada waktu saat gertakan dikeluarkan itu tepat atau tidak. Hal ini tentu akan membuat lawan main menjadi takut.
Saat gertakan itu meyakinkan dan ditunjang dengan kartu yang bagus, jelas kemenangan pasti didapatkan. Tapi, kalau gertakan itu hanya untuk menakut-nakuti saja tentu akan menjadi gertakan sambel.
Nah kira – kira permainan antara buruh dan gubernur ini cuma gertak sambel atau gertak beneran ya?
Cara paling gampang menilainya ialah dengan melihat gertakannya bagaimana.
Buruh menggertak akan mengepung dan mencabut mandat gubernur. Hmmm, dari pengalaman sih kepungan buruh kalau demonstrasi memang selalu banyak jadi mungkinlah kalau dikepung. Baru mungkin loh, belum pasti.
Tapi gertakan mencabut mandat bagaimana?
Tentunya tidak segampang itu untuk mencabut mandat. Mencabut mandat itu memerlukan upaya politik yang demikian sistematis dan terstruktur tidak hanya sebuah wacana
Kesimpulannya, gertakan buruh itu cuma gertakan sambel atau gertakan beneran? Sepertinya hanya ahli poker yang bisa menjawab. (Z19)