“Indonesia merdeka tidak ada gunanya bagi kita, apabila kita tidak sanggup untuk mempergunakannya memenuhi cita-cita rakyat kita: hidup bahagia dan makmur dalam pengertian jasmani maupun rohani.” ~ Bung Hatta
PinterPolitik.com
[dropcap]M[/dropcap]enerima karangan bunga menimbulkan rasa bahagia bagi penerimanya. Kadang kita lupa seberapa penting makna tersebut bagi kehidupan manusia.
Sejak dulu bunga selalu memiliki makna yang berbeda-beda. Sesuai dengan jenis bunga apa yang diberikan kepada orang yang kita tuju. Karakter kuat yang dimiliki bunga selalu digunakan manusia untuk menemani niat baik dengan kemurnian jiwanya.
Pernah kah kalian mengirimkan bunga bersama dengan sisipan kalimat singkat berjuta rasa?
Eits, pernah? Asyik, cerita dong.
Hah? Ditolak? Kasian ckckck.
Anak jaman now sukanya ‘Bunga Bank’ keles ahaha.
Ingat kah kalian, Balai Kota DKI Jakarta pernah dibanjiri dengan ribuan karangan bunga?
Benar, memang luasnya kantor Gubernur DKI Jakarta sampai tidak sanggup lagi menampung kiriman karangan bunga untuk pasangan Gubernur-Wakil Gubernur Ahok dan Djarot. Hari terakhir masa jabatan mereka dilepas dengan jutaan makna yang diselipkan warga di karangan bunga itu.
Kita wajib bangga, ini sebuah pertanda masih banyak masyarakat yang peduli akan politik di Indonesia, khususnya politik di DKI Jakarta.
Rasa syukur harus terus kita panjatkan, meski kini karangan bunga tidak sebanyak dulu mengantri untuk ditandatangani oleh penjaga Balai Kota. Mengapa?
Karena jaman now gini masih ada yang peduli akan keberlangsungan politik di Jakarta, dan mereka tidak harus menunggu momentum politik untuk memberi karangan bunga.
Karangan bunga terbaru yang berwarna merah dan biru ini bertuliskan: “Minal Aidzin Wal Faidzin, Gabener dan Wagabener, ayo kerja kerja kerja. Buktikan apakah bisa kerja buat Jakarta lebih baik? Kami tunggu.”
Wah, kok kalimatnya agak-agak gimana gitu? Ini bukan dari barisan gagal move on kan? Hehehe.
Meskipun karangan itu hadir berbarengan dengan hari lahirnya DKI Jakarta dan berakhirnya bulan Ramadhan penuh berkah, memang tidak mengurungkan niat baiknya untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap perpolitikan DKI Jakarta.
Bayangkan jika Balai Kota DKI Jakarta dibanjiri dengan karangan bunga berselipkan pesan politik seperti ini.
Apa yang akan kalian sampaikan untuk Gubernur DKI Jakarta? Hehehehe.
Sekedar saran sih gengs, jika berminat mengirim karangan bunga, jangan pergunakan kalimat yang kurang sopan ya! Ngeri kecyduk gengs, maklum tahun politik nih ahaha.
Kalian tahu Soekarno adalah salah satu pemimpin yang dicintai rakyatnya. Sedari dulu sampai sekarang namanya selalu terngiang di jiwanya para nasionalis.
Coba perhatikan kata-katanya ini: “Aku ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat. Aku besar karena rakyat, berjuang karena rakyat, dan aku penyambung lidah rakyat.” (G11)