Site icon PinterPolitik.com

Bukber di Istana, Fahri Salting

Bukber di Istana, Fahri Salting

Istimewa

“Saya ketemu presiden yang sah ya hormat kan. Enggak presiden pun kalau sudah senior ya hormat.” –  Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah.


PinterPolitik.com

[dropcap]R[/dropcap]asanya tepat jika bulan Ramadan dimanfaatkan sebagai momentum untuk saling memaafkan. Kesempatan untuk bisa saling bertemu dan saling memaafkan ya saat buka bersama (bukber). Begitu juga yang dilakukan Presiden Jokowi dengan mengundang sejumlah menteri kabinet dan jajaran pimpinan DPR untuk bukber di Istana Negara. Eike jadi penasaran sama rasa kolak istana ni, hahaha.

Dalam bukber itu, tamu undangan yang sempat mencuri perhatian adalah Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah. Politisi yang paling hobi nyinyirin Presidennya sendiri ini tertangkap basah “hormat” saat sebelum berjabat tangan dengan Presiden Jokowi. Tumben-tumbennya Fahri kayak gitu. Palingan dia salting (salah tingkah).

Ya gimana gak salting, selama ini kan Fahri kerjaannya nyinyirin Jokowi dari kejauhan. Eh, pas dia ketemu orang yang dinyinyirinnya itu, tetiba langsung jiper gitu Fahri, buahahaha. Sepertinya Fahri sadar diri kalau dirinya cuma remah-remah pinggiran roti yang tersisihkan dalam pergelutannya dengan sang Presiden.

Banyak begaye sih, giliran udah ketemu malah mingkem bae. Disetiap kesempatan berbincang dengan Presiden Jokowi, wajah Fahri juga terlihat memberikan senyum merekah khas para politisi Senayan. Tapi senyumnya itu loh yang gak nahan, maksa abis. Kayak gak ikhlas gitu ngasih senyumnya. Parah bet.

Kurang baik apa coba, Presiden kita yang satu ini. Udah dinyinyirin setiap hari tanpa henti, eh sekarang tukang nyinyirnya malah diajak ikut bukber di Istana. Aya aya wae ah. Kalau versinya Bang Ruhut Sitompul, undangan Jokowi terhadap Fahri itu bak mengajak orang untuk kembali ke jalan yang benar.  Sa ae lau.

Di mata Bang Ruhut, sebenernya Fahri politisi yang baik, cuma dia terlanjur salah pilih kubu aja. Jadi saatnya kembali kejalan yang benar. Secara kan status partainya Fahri udah gak jelas gitu sekarang. Ya siapa tau mau cari rumah baru, iya kan. Bisa lah nanti satu partai sama Pak Jokowi di PDIP. Saik mamen. (K16)

Exit mobile version