Tiba-tiba saja, nama Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan muncul sebagai salah satu calon wakil presiden dalam sebuah survei. Sungguh mengejutkan!
PinterPolitik.com
[dropcap]E[/dropcap]ntah angin apa yang membawa Poltracking Indonesia memasukkan nama Budi Gunawan sebagai salah satu calon wakil presiden Indonesia. Peraihan suaranya cukup lumayan, yaitu dua persen. Bahkan Ketua Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saja kalah dengan peraihannya. Itu benaran, Pak?
Jenderal bintang empat ini, tahun lalu namanya sempat moncer di pemberitaan karena gagal naik pangkat jadi Kepala Kepolisian Indonesia (Kapolri). Ketika itu, namanya langsung di drop Jokowi karena tersandung korupsi rekening tak wajar. Tapi herannya, dia malah diangkat jadi Kepala BIN. Ah, politik memang lucu.
Lebih lucu lagi, Ketua KPK yang ngegaruk Budi Gunawan, yaitu Bambang Widjojanto dan Abraham Samad, malah dicopot jabatannya atas alasan dugaan korupsi! Hadeuh sial bener ya. Gara kasus ini juga, akhirnya muncul perseteruan antara KPK dengan Kepolisian yang dikenal kasus cicak versus buaya.
Perkelahian dua reptil beda tongkrongan yang sampai sekarang masih dalam tahap “perang dingin”. Walau terkesan baik-baik aja, tapi sebenarnya masih ada sisa-sisa dendam diantara keduanya. Lihat aja kasus Novel Baswedan, enggak kelar-kelar walau kasus rekening gemuknya Budi Gunawan udah dibekukan KPK.
Etdah, diam-diam udah masuk bursa aja Bro.https://t.co/ZQZCTzCryK
— #BokapJamanNow (@bokapjamannow) November 26, 2017
Jadi, ketika namanya tiba-tiba nangkring di survei mengalahkan Cak Imin, kok rasanya gimana gitu. Seperti ada rasa gatal yang menyerang, tapi bingung mau garuknya di mana. Bagaimana mungkin ‘orang dekat’ Ketua Umum PDI Perjuangan ini tiba-tiba nongol namanya di survei Poltracking? Sementara di lembaga lainnya tidak? Ada apa ya kira-kira?
Berdasarkan track record-nya, pria tinggi berkumis ini memang memiliki karir kepolisian yang cemerlang. Ini pernah diakui sendiri oleh Kapolri Tito Karnavian. Terutama ketika ia menjadi ajudan Megawati Soekarnoputri yang ketika itu menjadi wakil presiden.
Ketika naik jabatan jadi presiden, Megawati pun sepertinya enggan mengganti ajudannya tersebut. Bahkan hingga sekarang pun, sang Kepala BIN ini masih kerap mendampinginya ke berbagai acara. Bahkan ke acara Pernikahan Kahiyang-Bobby lalu.
Nah, dengan masuknya nama Budi Gunawan dalam survei Poltracking, apakah mungkin Megawati akan menyodorkan orang terdekatnya ini untuk berpasangan dengan Jokowi di Pilpres 2019 nanti? Jokowi memang perlu sosok militer – selain ekonom, di sampingnya. Tapi apakah ia cocok dengan Budi Gunawan? (R24)