Site icon PinterPolitik.com

BPN Prabowo Lebay Soal e-KTP?

bahaya e ktp tercecer

Tjahjo Kumolo meninjau gudang penyimpanan barang inventarisasi Kemendagri. (Foto: Kompas).jpg

“Kecurangan awal dari kerugian.” ~Democritus


PinterPolitik.com

[dropcap]D[/dropcap]alam seminggu terakhir ini publik diributkan dengan pemberitaan ribuan e-KTP tercecer di sejumlah wilayah. Terutama karena kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terus menggoreng isu ini.

Ku jadi bingung, mereka itu beneran khawatir atau cuma nakut-nakutin sih? Emang seberapa berpengaruhnya kasus e-KTP yang terjadi selama ini sama kecurangan saat Pemilu nanti?

Kubu pasangan nomor urut 02 tersebut bahkan menuding ada penyelundupan data dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), apalagi kemarin ditemukan sekitar 31 juta pemilih yang sudah merekam e-KTP namun nggak masuk DPT.

Jubir BPN Prabowo-Sandiaga, Ferry Julianto khawatir kasus e-KTP bisa memunculkan DPT siluman di Pemilu akibat pemerintah yang dipandang nggak becus membereskan persoalan tersebut.

Kekhawatiran tersebut terus diungkapkan meskipun Mendagri telah menyebut ada oknum yang sengaja membuang e-KTP tersebut untuk membuat kegaduhan. Tjahjo juga meyakinkan masyarakat agar tak perlu khawatir dengan isu kecurangan Pemilu akibat tercecernya e-KTP ini.

Yah, mau gimana pun kejadian tercecernya e-KTP sudah kadung meresahkan dan menimbulkan isu negatif seputar pelaksanaan Pemilu 2019, khususnya Pilpres. Belum lagi maraknya e-KTP palsu beredar dan penjualan blangko e-KTP di toko online.

Jadi siapa yang paling benar soal pengaruh kasus tercecernya e-KTP dengan keberlangsungan Pemilu 2019? Share on X

Tapi ya, Koordinator Komite Pemilih Indonesia, Jeirry Sumampow menilai, kalau pun misalnya ada yang memanfaatkan e-KTP yang tercecer untuk milih dua kali, kemungkinannya juga kecil sih. Soalnya mekanisme pengamanan dan verifikasi yang dibuat oleh penyelenggara sudah cukup ketat.

Kalau pun ada oknum yang ingin curang harus melakukan usaha ekstra yang cukup melelahkan. Paling nggak dia harus memilih di dua TPS berbeda yang berjauhan. Terus juga abis nyoblos kan selalu dicelup tinta tuh jarinya, agak gengges juga kan? Nah, ngilanginnya juga ribet. Harus bener-bener dibersihin.

Tapi kemungkinan bisa saja terjadi. Dibersihin berkali-kali tintanya juga bisa ilang. Apalagi kalau ditutupin perban atau plester. Edededehh, siapa tahu gitu kan ada yang ngide. Harus diwaspadai.

Terus ya, kalaupun ada oknum yang ingin memilih dua kali, pastikan harus memilih di dua TPS yang berjauhan. Yang nggak dikenalin juga sama warga lain. Terus untuk itu juga doi harus punya dua alamat.

Jeirry menduga ada indikasi isu ini dipolitisasi dan menjadi agenda politik kelompok tertentu. Menurut dia ada unsur kesengajaan secara politik kalau isu ini diangkat untuk dibesar-besarkan.

Hmm, bisa jadi. Kalau memang begitu, pemerintah harus ngasih edukasi yang memadai juga dong ke masyarakat. Biar nggak gaduh. (E36)

Exit mobile version